REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) terus mendorong untuk memaksimalkan utilisasi slot penerbangan menuju pemulihan seperti sebelum pandemi Covid-19. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pada 2019 sebelum pandemi melanda, AP II melayani 90 juta penumpang sementara pada 2018 melayani 113 juta penumpang.
"Jadi, pada 2025, prognosis rasionya di angka 119 persen terhadap 2019 yang 90 juta yang berarti asumsinya di atas 100 juta penumpang. Jadi, 1,2 kali dari 90 juta berarti 108 juta. Artinya memang butuh waktu lagi kalau target tahun ini 73 juta penumpang," kata Awaluddin saat ditemui usai Airlines Gathering di Sheraton Belitung Resort, Jumat (10/3/2023).
Untuk itu, Awaluddin menegaskan dari sisi alat produksi AP II yakni slot penerbangan dan kapasitas tidak boleh kendor. Dia menegaskan, bandara AP II tidak boleh memunculkan potensi backlog kapasitas.
Awaluddin mengungkapkan, Bandara Soekarno-Hatta saat ini memiliki slot penerbangan yang tersedia sebanyak 113 slot. Sementara, rata-rata utilisasi slotnya saat ini mencapai 900 slot.
Meskipun begitu, saat peak season seperti Natal dan tahun baru, slot penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah di atas 1.028 hingga 1.040 karena ada penambahan penerbangan. Sementara, sebelum pandemi atau pada 2018 hingga 2019 dari total 1.300 slot, utilisasi hariannya kurang lebih rata-rata 1.150.
Awaluddin mengatakan, saat ini utilisasi slot penerbangan mulai menunjukan pemulihan untuk seluruh bandara AP II. "Kalau sebelum pandemi, take off dan landing sekitar 2.200 pada weekdays termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Untuk weekend mulai bergeser ke 2.200, 2.300, dan 2.500 slot penerbangan. Secara utilisasi sekarang sudah tidak rendah,\" jelas Awaluddin.
Awaluddin optimistis, musim padat pada angkutan Lebaran 2023, liburan, serta Natal dan Tahun Baru 2023/2024 akan menambah utilisasi slot penerbangan. Dia menyebut, angkutan Lebaran 2023 berpotensi memberikan peningkatan slot penerbangan hingga sembilan sampai 11 persen.