Jumat 08 Mar 2024 23:57 WIB

Menuju Pemulihan, Maskapai Optimistis Penumpang Pesawat Ramai Tahun Ini

Mulai banyak orang yang percaya diri kembali bepergian dengan pesawat. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Foto: ANTARA/Azmi Samsul Maarif/am.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Indonesia optimistis bisa mengangkut banyak penumpang pada 2024. Sebab, saat ini mulai banyak orang yang percaya diri kembali bepergian dengan pesawat. 

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan hal tersebut terlihat dari jumlah pergerakan pesawat yang meningkat pada 2023. Irfan juga menargetkan, jumlah pergerakan pada 2024 bisa melebihi sebelum masa pandemi pada 2019

Baca Juga

"Bicara 2024, sebenarnya kita sangat optimistis, pergerakan di 2023 itu signifikan meningkat meramalkan potensi terbang dibandingkan 2019 naik, dari 45 juta jadi 47 juta," kata Irfan di Gedung Kemenhub, Kamis (7/3/2024).

Irfan tengah menyiapkan strategi untuk tetap bisa mengangkut banyak penumpang pada 2024. Dia menegaskan, tidak ingin kalah dengan maskapai-maskapai dengan menambah frekuensi penerbangan untuk mengakomodir animo penumpang pesawat. 

Terlebih, Irfan menilai pasar penerbangan Garuda Indonesia baik domestik dan internasional masih besar dibandingkan maskapai lain. “Kita lihat juga market kita sebenernya sangat besar, domestik dan Internasional. Kalau ditanya bagaimana optimisme kita dengan Citilink, prinsip-prinsip sama jangan kalah sama warna yang lain, kita sering muncul," ucap Irfan. 

Selain itu, Irfan juga berupaya untuk menambahkan pesawat berbadan lebar atau wide body di rute-rute penerbangan yang gemuk. Penambahan pesawat berbadan lebar akan dilakukan untuk penerbangan domestik Bali, Medan, Makassar dan Balikpapan.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai mengungkapkan, pemulihan penumpang sudah terlihat pada awal tahun ini. Hal tersebut tercermon dari tingkat keterisian penumpang pada Januari 2024 naik 16-17 persen dibandingkan tahun lalu. 

Dewa melihat, pemulihan penumpang pesawat ini terus berlanjut hingga Februari 2024, di mana jumlah penumpang terus mengalami kenaikan. “Recovery airlines sudah mulai keliatan mulai Februari. Kita harap Maret yang notabene setiap tahun paling low season tahun ini. Alhamdulillah masih mendapatkan faktor tinggi," jelas Dewa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement