REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para santri di Indonesia menjadi bagian dalam upaya membangun sektor perikanan dengan menjadi wirausaha di bidang pengolahan hasil perikanan. Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Widya Rusyanto mengatakan, santri di Indonesia yang mencapai 18 juta orang dan tersebar di 29.194 pesantren sebagaimana data Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berpotensi besar menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.
"Ini merupakan modal SDM yang kuat untuk menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan progam-program prioritas KKP agar terjangkau hingga ke seluruh Indonesia," ujar Widya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Widya mengungkapkan di era global saat ini, banyak anak-anak muda yang sukses menjadi pengusaha dengan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu para santri yang terbiasa diajarkan kemandirian selama berada di pesantren harus dapat menjadi pengusaha-pengusaha handal dan berdaya saing sekaligus membantu menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
"Melalui pembekalan teknis pengolahan produk ikan, kami berharap agar bisa menjadi bekal bagi adik-adik santri yang ingin menjadi wirausahawan olahan ikan," lanjut Widya.
Sebagai bentuk komitmen untuk terus mendorong keterlibatan para santri di sektor kelautan dan perikanan, Widya menjelaskan KKP melalui Ditjen PDSPKP telah bekerja sama dengan Yayasan Santripreneur Indonesia. Salah satu kerja sama yang didorong adalah upaya pengembangan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi santri untuk mendukung penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan.
"Kita akan terus memberikan program-program pendampingan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta dukungan program pemberdayaan ekonomi santri," ucap Widya.
Ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo mengapresiasi dukungan KKP terhadap para santri. Sugeng optimistis kolaborasi dan kerja sama antara KKP dengan Santripreneur akan menghasilkan lebih banyak wirausahawan santri di masa mendatang.
"Kolaborasi dan kerjasama yang insya allah indah pada saatnya," ujar Sugeng atau biasa disapa Gus Ut.
KKP telah malaksanakan kegiatan bimbingan teknis dan diikuti 80 peserta yang terdiri dari santri dan masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Materi yang diberikan kepada para santri adalah Cara Penanganan Ikan yang Baik dan Diversifikasi Produk Perikanan serta Motivasi Usaha dari Fania Food, salah satu UMKM olahan ikan yang telah berhasil.
Selain itu, para santri juga melakukan praktik yang dibimbing langsung tim Alih Teknologi dan Informasi (ATI) DKP Provinsi DIY. Tampak para peserta bimtek sangat antusias dalam melakukan praktik pengolahan membuat dimsum tenggiri, galantin ikan tuna, sempol tenggiri dan pangsit ikan tuna.