Kamis 23 Feb 2023 18:44 WIB

Waspada! Harga Komoditas Ini Rentan Melonjak Jelang Ramadhan

Kemendag mencatat, terdapat empat komoditas pangan yang rentan melonjak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga membawa beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium di Lapangan Gasmin, Jalan Purwakarta, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Kemendag mencatat, terdapat empat komoditas pangan yang rentan melonjak.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga membawa beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium di Lapangan Gasmin, Jalan Purwakarta, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Kemendag mencatat, terdapat empat komoditas pangan yang rentan melonjak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mencatat terdapat empat komoditas pangan yang rentan mengalami lonjakan harga jelang Ramadhan yang akan tiba pada Maret mendatang. Empat komoditas itu di antaranya, beras, minyak goreng, cabai, serta bawang.

"Kita pantau terus, yang kita pantau itu sebulan terakhir harga beras, minyak goreng, cabai, dan bawang," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kasan, saat ditemui di sela pertemuan Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat, rata-rata beras medium dihargai Rp 11.830 per kilogram (kg) sementara beras premium mencapai Rp 13.500 per kg. Untuk minyak goreng curah dihargai Rp 15.020 per liter dan minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 17.980 per liter. Selanjutnya, rata-rata harga bawang merah sebesar Rp 36.610 per kg dan harga bawang putih Rp 29.180 per kg.

Beras menjadi salah satu komoditas yang menjadi fokus utama pemerintah. Pasalnya, sudah berbulan-bulan harga beras mulai mengalami kenaikan.

Tak hanya di pasar tradisional, kenaikan harga jenis beras premium yang dijual melalui retail modern bahkan sudah melewati ketentuan harga eceran tertinggi (HET). Kasan menuturkan, penanganan lebih detail soal upaya stabilisasi harga beras diserahkan kepada Badan Pangan Nasional (NFA).

Setelah beras, minyak goreng juga menjadi perhatian pemerintah. Terutama setelah persoalan kelangkaan pasokan dan kenaikan harga minyak goreng kemasan murah, Minyakita yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam penyediaan minyak murah.

Kemendag pun telah menambah pasokan domestic market obligation (DMO) melalui produsen CPO dari semula 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton sebagai persiapan jelang puasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement