Kamis 09 Feb 2023 17:14 WIB

JP Morgan akan Pekerjakan 500 Bankir untuk Bantu Usaha Kecil

Rekrutan baru JP Morgan akan meningkatkan tenaga kerja bank usaha kecil jadi 2.300.

Spanduk yang mengutuk pendanaan JPMorgan Chase terhadap penjara imigran dapat dilihat di luar kantor pusat entitas di New York, New York, AS, 28 Agustus 2018.
Foto: EPA-EFE/ALBA VIGARAY
Spanduk yang mengutuk pendanaan JPMorgan Chase terhadap penjara imigran dapat dilihat di luar kantor pusat entitas di New York, New York, AS, 28 Agustus 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Pemberi pinjaman AS terbesar, JPMorgan Chase & Co,  berencana untuk mempekerjakan lebih dari 500 bankir yang melayani bisnis kecil hingga tahun 2024. Rekrutan baru akan meningkatkan tenaga kerja bank yang melayani usaha kecil sebesar 20 persen dari lebih dari 2.300 saat ini.

"Pemilik usaha kecil menghadapi tantangan yang sulit dengan inflasi yang terus-menerus, gangguan rantai pasokan, dan tekanan biaya," kata Ben Walter, kepala eksekutif perbankan bisnis JPMorgan, dalam sebuah pernyataan. 

Baca Juga

Staf tambahan menandakan niat perusahaan untuk mendukung mereka melalui siklus bisnis. Mayoritas pemilik usaha kecil yang disurvei oleh JPMorgan memperkirakan resesi tahun ini, tetapi mereka juga tetap optimistis dengan dua pertiga melihat peningkatan penjualan dan 65 persen mengantisipasi keuntungan yang lebih tinggi.

Raksasa Wall Street, termasuk Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley telah memangkas ribuan pekerjaan karena prospek ekonomi yang memburuk menekan kesepakatan. Sementara pemberi pinjaman hipotek juga memangkas staf. Industri teknologi mengikutinya, mengumumkan puluhan ribu PHK saat potensi resesi membayangi.

Namun, pemberi pinjaman besar mempekerjakan bankir di beberapa daerah. Pada bulan September, kepala informasi global JPMorgan Lori Beer mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan berencana untuk menambah sekitar 2.000 insinyur di seluruh dunia di tengah persaingan sengit untuk mendapatkan bakat teknologi.

Secara lebih luas, jumlah karyawan global bank naik 8 persen menjadi 293.723 tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement