Selasa 07 Feb 2023 10:22 WIB

Krisis Makin Panas, Saham Adani Group Babak Belur

Adani Ports menjadi satu-satunya saham milik Adani Group yang melawan tren penurunan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Chairman dari Adani Group, Gautam Adani yang merupakan perusahaan multinasional dari India (kiri).
Foto: Istimewa
Chairman dari Adani Group, Gautam Adani yang merupakan perusahaan multinasional dari India (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Krisis yang melanda Adani Group terus memanas. Pada Senin (6/2/2023) kemarin, ratusan anggota partai oposisi India turun ke jalan dan mendesak penyelidikan atas tuduhan pelaku transaksi short selling asal AS terhadap konglomerat Adani Group yang memicu kekalahan pasarnya.

Saham di perusahaan miliarder Gautam Adani telah terjun bebas sejak Hindenberg Research membuat laporan. Secara akumulatif, kerugian Adani Group telah mencapai 110 miliar dolar AS atau setara Rp 1.716 triliun dan dikhawatirkan dapat meluas ke pasar keuangan India.

Baca Juga

Sejumlah partai oposisi mempertanyakan kedekatan Perdana Menteri India Narendra Modi dengan Adani. Para pengunjuk rasa juga mengungkapkan kemarahan tentang investasi yang dilakukan Life Insurance Corporation (LIC) yang didukung negara dan State Bank of India (SBI) di Adani Group.

Adani dan Modi berasal dari negara bagian yang sama. Namun Adani telah berulang kali membantah tuduhan partai oposisi bahwa dia mendapat keuntungan dari hubungan dekat mereka. Pemerintah Modi juga membantah tuduhan mendukung Adani.

"Orang biasa telah menginvestasikan uangnya di Adani Group, tetapi pemerintah mendukung pengusaha (Adani) dan bukan orang biasa," kata Sekretaris Jenderal Komite Kongres Uttar Pradesh Shiv Panday dikutip Reuters, Senin (6/2/2023).

Ratusan anggota partai Kongres melakukan aksi unjuk rasa ke beberapa kantor perusahaan yang memiliki eksposur ke Adani Group seperti perusahaan asuransi milik negara Life Insurance Corporation (LIC) dan State Bank of India (SBI).

LIC memegang 4,23 persen saham di perusahaan utama Adani, sementara eksposur lainnya mencakup 9,14 persen saham di Adani Ports dan 5,96 persen di Adani Total Gas. SBI mengatakan minggu lalu total eksposurnya ke Adani Group adalah 0,9 persen dari total buku pinjamannya, atau sekitar 3,30 miliar dolar AS.

Langkah Adani Group menenangkan kegelisahan investor gagal membendung kekalahan pasar. Saham Adani Enterprises ditutup turun 0,9 persen setelah tenggelam 9,6 persen pada awal perdagangan. Adani Transmission anjlok 10 persen, Adani Green, Adani Total Gas, Adani Power dan Adani Wilmar masing-masing turun 5 persen.

Adani Ports naik 9,3 persen, dan menjadi satu-satunya saham milik Adani Group yang melawan tren penurunan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement