REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral AS Federal Reserve (Fed) menaikkan target suku bunga acuannya sebesar seperempat persentase poin pada Rabu (1/2/2023). Kini, suku bunga Fed berada di kisaran antara 4,5 persen-4,75 persen. Fed menilai, perjuangan melawan inflasi di AS sudah semakin menunjukkan hasil. Meski begitu, Fed menekankan, kemenangan ini belum menunjukkan akhir dari pertempuran melawan inflasi.
Gubernur Fed Jerome Powell menunjukkan sikap yang lebih dovish dalam paparannya dengan berulang kali menyebut kata disinflasi. Meski begitu, Powell menekankan, penurunan suku bunga belum akan terjadi. Dia mengatakan, investor dan masyarakat perlu tetap melihat bahwa suku bunga masih akan tetap dinaikkan.
"Kita bisa mengatakan, untuk pertama kali bahwa proses disinflasi sudah dimulai," kata Powell kepada media usai mengikuti FOMC dikutip dari Reuters.
Powell mengatakan, upaya penurunan inflasi baru tahap awal. Dia mengaku akan tetap waspada dan berhati-hati sebelum mendeklarasikan kemenangan.
"Perjalanan masih jauh," ujarnya.
Tingkat inflasi AS sudah mulai mereda ke level 6,5 persen secara tahunan pada Desember 2022. Meski begitu, inflasi tahunan masih berada di atas target Fed sebesar 2 persen.