Selasa 04 Nov 2025 18:06 WIB

Pejabat The Fed Beda Pendapat Soal Suku Bunga, Rupiah Melemah

Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang kebijakan The Fed.

Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi oleh perbedaan pandangan di internal Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengenai seberapa cepat pemangkasan suku bunga akan dilakukan.

“Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja. Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga

Ibrahim menjelaskan, Gubernur The Fed Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral belum berkomitmen melakukan pelonggaran lanjutan. Powell menyebut kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 belum menjadi keputusan pasti.

Sejak pernyataan itu, pelaku pasar menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga. Beberapa pejabat The Fed juga menambah ketidakpastian dengan menyuarakan pandangan yang berbeda mengenai kondisi ekonomi AS.

“Penutupan Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan. Ini berpotensi melampaui rekor sebelumnya selama 35 hari jika kebuntuan ini berlanjut,” ujar Ibrahim.

Pada penutupan perdagangan Selasa sore, nilai tukar rupiah melemah 32 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp16.708 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.676 per dolar AS. Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) tercatat melemah ke level Rp16.724 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.664 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement