REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer Tesla Elon Musk menyebut produsen mobil listrik China akan menjadi kompetitor utama Tesla. Musk memuji kerja keras dan kerja cerdas produsen China dalam mengembangkan kendaraan berbasis listrik tersebut.
"Kami sangat menghormati perusahaan (mobil listrik) di China. Mereka yang paling kompetitif di dunia. Jadi, jika saya menebak, mungkin beberapa perusahaan dari China adalah yang paling mungkin menjadi nomor dua setelah Tesla," ujar Musk dilansir dari CNBC pada Jumat (27/1/2023).
Tesla memiliki sejumlah penantang di China dalam kendaraan listrik, seperti Nio, Xpeng, dan Li Auto. Namun, saingan terbesar Tesla di China ialah BYD yang berhasil mengalahkan penjualan Tesla pada tahun lalu saat BYD memperkenalkan lini mobil plug-in hybrid dan mobil listrik. BYD mampu menjual 1,8 juta kendaraan atau lebih tinggi dari penjualan Tesla yang sebanyak 1,31 juta mobil sepanjang 2022.
Produksi pabrik Tesla di Shanghai, China, sendiri menghadapi sejumlah tantangan selama tahun lalu akibat kebijakan Covid-19 yang ketat di negara tersebut, dan kurangnya pasokan komponen. Tesla pun telah mengambil langkah memangkas harga mobil pada 2022, menyusul situasi ekonomi dunia juga melemahnya permintaan konsumen.
Bukan hanya pembuat mobil China yang bersaing dengan Tesla. Raksasa mobil tradisional di AS dan Eropa juga berupaya dapat meraih pangsa pasar di industri kendaraan listrik. Mantan CEO Volkswagen Herbert Diess memiliki keyakinan Volkswagen mampu menyalip Tesla untuk menjadi penjual kendaraan listrik terbesar di dunia pada 2025.