Senin 16 Jan 2023 16:06 WIB

Wamenkeu: 2022 Tahun Penuh Tantangan tapi Bisa Dilewati

Wamenkeu mengatakan, 2022 merupakan tahun penuh tantangan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengikuti rapat pleno dengan Badan Legislasi DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Suahasil Nazara mengatakan, 2022 merupakan tahun penuh tantangan.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengikuti rapat pleno dengan Badan Legislasi DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Suahasil Nazara mengatakan, 2022 merupakan tahun penuh tantangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, 2022 merupakan tahun penuh tantangan. Kendati demikian, hal itu bisa dilewati dengan baik dengan berbagai tanda pemulihan ekonomi pun mulai terlihat dan terus berlanjut. 

Hal itu disampaikannya saat hadir dan memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu. Suahasil juga meminta seluruh jajaran DJBC bisa terus memantau perkembangan ekonomi melalui pelaksanaan beragam tugas yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai.

Baca Juga

“Beberapa hari lalu ketika saya dan Bu Menteri (Menkeu Sri Mulyani) kita bicara mengenai penerimaan, saya ingin sampaikan sekali lagi dua fungsi penerimaan kalau buat saya. Pertama, penerimaan fungsinya dikumpulkan supaya nanti bisa dipakai untuk belanja,” ujar Suahasil dalam keterangan resmi, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, itu bukan satu-satunya fungsi dari penerimaan. Fungsi lain penerimaan yaitu mendorong kegiatan ekonomi melalui pemberian insentif.

“Dua fungsi penerimaan ini baik itu dilakukan oleh pajak maupun oleh Bea Cukai nanti kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, pengurangan inequality, dan seterusnya,” kata dia.

Selanjutnya, Suahasil juga mengatakan, pada tahun ini, Indonesia akan masuk dan melanjutkan pemulihan. Ia menilai, saat ini menjadi kesempatan untuk mencari sumber penerimaan baru. Dia menekankan, terdapat empat sumber penerimaan baru di antaranya hilirisasi industri, penggunaan produk dalam negeri yang memiliki kandungan lokal tinggi, UMKM, dan ekonomi hijau.

Suahasil juga menyinggung mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta tren penurunan harga hasil SDA seperti batu bara, CPO, dan minyak yang akan berdampak kepada penerimaan. “Kita bukan hanya bicara tentang substansi ekonominya tetapi berbagai macam manajemen, integritas soal fasilitas kita, soal kelengkapan untuk staf dan juga jajaran kita,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement