REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) telah menggulirkan diskon tarif angkutan laut sebesar 50 persen selama 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Muhammad Masyhud berharap kebijakan ini mampu mendorong aktivitas ekonomi dan pergerakan masyarakat selama libur sekolah.
"Dengan kita menurunkan dan memberikan stimulus potongan diskon, diharapkan aktivitas ekonomi berjalan selama masa liburan sekolah," ujar Masyhud dalam acara Ngobrol Seru tentang Hubla (Ngeteh) di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Masyhud menyebut stimulus ini merupakan upaya konkret Kemenhub untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah secara nasional. Tujuan akhirnya agar kebijakan ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Hal ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah sehingga diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian secara nasional," lanjut Masyhud.
Masyhud mengatakan Kemenhub juga memastikan sektor transportasi tetap aktif dan mendukung pergerakan orang di masa liburan. Perjalanan masyarakat yang meningkat juga akan mendorong belanja dan konsumsi.
"Kita hanya sebagai pendukung supaya perjalanan tetap terjadi, melalui penurunan tarif maka orang mau melakukan perjalanan dan terbukti dengan peningkatan penumpang kapal selama periode libur tersebut," ucap Masyhud.
Menurut Masyhud, lonjakan penumpang terjadi dalam lima hari pertama sejak program dimulai, meski sempat melandai karena jadwal sekolah. Namun, dia memperkirakan akan kembali meningkat seiring libur serentak sekolah yang berlangsung dalam waktu dekat.
"Harapannya pergerakan penumpang kapal kembali meningkat pekan depan lantaran sudah libur serentak sekolah," sambung Masyhud.
Masyhud menilai kebijakan ini juga mencerminkan tekad sektor transportasi agar tidak menjadi hambatan dalam upaya pertumbuhan ekonomi nasional. Penurunan biaya transportasi menjadi strategi untuk mendorong lebih banyak masyarakat melakukan perjalanan.
"Sektor transportasi tidak ingin menjadi penghambat dalam upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Masyhud.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Budi Mantoro, menjelaskan stimulus ini menyasar sekitar 812 ribu orang untuk kapal penumpang. Budi mengatakan anggaran yang disiapkan pemerintah untuk mendukung kebijakan ini mencapai Rp 134 miliar.
"Diskon yang diberikan merupakan tarif dasar di luar asuransi dan biaya pelabuhan," ujar Budi.
Budi menyampaikan realisasi jumlah penumpang kapal hingga 18 Juni 2025 mencapai 260 ribu orang dari total kuota yang disiapkan. Serapan anggaran juga telah mencapai Rp 45,9 miliar selama periode program berlangsung.
"Kami optimistis target jumlah penumpang kapal dapat terealisasi. Hal ini melihat antusiasme yang tinggi dari sejumlah wilayah," kata Budi.