REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akseleran menyalurkan pinjaman usaha sebanyak Rp 3 triliun sepanjang 2022. Realisasi pinjaman perusahaan financial technology (fintech) Peer to Peer (P2P) lending itu tercatat naik 55 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Group CEO and Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan rata-rata penyaluran pinjaman usaha di setiap bulannya yang berkisar hingga Rp 350 miliar. Ia menuturkan, pertumbuhan berkelanjutan bagi Akseleran pada setiap tahunnya sangat menggembirakan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Secara kumulatif, kata dia, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar hampir Rp 7 triliun hingga akhir 2022. “Akseleran mampu tumbuh di setiap kuartalnya pada tahun ini dengan rekor penyaluran pinjaman usaha terjadi pada September mencapai hampir Rp 350 miliar. Saat ini, kami didukung oleh lebih dari 200 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan belasan institutional lender yang telah menyalurkan pinjaman usaha kepada empat ribu lebih UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Ivan dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).
Dirinya menjelaskan, pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleran secara nasional pada 2022 juga diperkuat dengan kenaikan di luar Pulau Jawa yang berhasil melonjak 35 persen dibandingkan realisasi sama pada 2021. Untuk penetrasi dengan lima wilayah terbesar penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa, di antaranya Kalimantan Barat, Riau, Bali, Kepulauan Riau, dan yang paling besar Sumatra Utara.
“Akseleran terus akan menjaga bisnis pinjaman usaha yang sustainable dengan tetap menjalankan assessment secara prudent, melihat kapasitas keuangan, dan riwayat kreditnya seperti apa. Hingga di akhir 2022, total NPL kumulatif Akseleran tetap di angka yang rendah, yakni sebesar 0,04 persen dari total penyaluran pinjaman usaha," tuturnya.
Perusahaan, tegasnya, optimis NPL akan terus berada di bawah 1 persen mengingat hampir di semua kampanye pinjaman sudah diproteksi oleh asuransi kredit yang melindungi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak. Ivan mengungkapkan, hal menggembirakan juga terjadi pada produk pembiayaan baru Akseleran yang ditujukan bagi sektor konsumer bernama Employee Loan.
Ia menyebutkan, sepanjang 2022 produk Employee Loan Akseleran telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 55 miliar lebih atau naik 82 persen dibandingkan realisasi sama pada 2021. “Employee Loan ini bekerja sama dengan pemberi kerja, jadi tervalidasi apakah orang tersebut benar karyawannya dan berapa besar gajinya. Hingga saat ini, Akseleran sudah bekerja sama dengan 93 perusahaan untuk produk Employee Loan dengan total NPL masih terjaga rendah di angka 0,3 persen, sehingga kami pun optimistis produk ini akan terus bertumbuh,” ujarnya.