Jumat 21 Oct 2022 12:42 WIB

Akseleran Salurkan Pinjaman Rp 350 Miliar pada September 2022

Secara kumulatif Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha hampir Rp 6 triliun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Fintech Akseleran
Foto: akseleran.co.id
Fintech Akseleran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Group Fintech P2P Lending Akseleran telah menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp2,2 triliun hingga pertengahan Oktober 2022. Pencapaian tersebut mengalami kenaikan hingga 65 persen dibandingkan realisasi yang sama di tahun 2021. 

Khusus September 2022, Akseleran berhasil mencetak rekor baru dengan menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp350 miliar. Angka tersebut tercatat tumbuh 82 persen dibanding realisasi yang sama pada tahun 2021.

Baca Juga

Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha hampir sebesar Rp6 triliun kepada sekitar 4 ribu UMKM di Indonesia.

Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, mengatakan performa Akseleran untuk mendukung pertumbuhan bisnis UMKM selama lima tahun terakhir terus memperlihatkan tren positif.

Performa positif tersebut disertai kualitas total kumulatif kredit macet (NPL) yang masih terjaga rendah di angka 0,04 persen dari total penyaluran pinjaman hingga pertengahan Oktober 2022 atau lebih baik dibandingkan realisasi di semester pertama 2022 yang berada di angka 0,06 persen. 

Ivan optimistis, tren positif penyaluran kredit akan terus tumbuh ke depannya. Pada bulan pertama beroperasi di Oktober 2017, Akseleran menyalurkan total pinjaman usaha Rp2 miliar. Sekarang pada September 2022, Group Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 350 miliar per bulan. 

"Tentu ini pertumbuhan yang sangat luar biasa, dan kami masih terus mengejar untuk dapat menembus penyaluran pinjaman usaha hingga sebesar Rp 3,2 triliun rupiah di tahun ini," ujar Ivan di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Menurut Ivan, pencapaian September 2022 telah mendongkrak pertumbuhan Akseleran di sepanjang kuartal ketiga sebesar 40 persen dibandingkan kuartal ketiga 2021. Pertumbuhan tersebut setara dengan realisasi yang dicapai oleh Akseleran sebesar Rp850 miliar atau mencatat rata-rata bulanan di kisaran Rp280 miliar sampai Rp290 miliar.

Menurut Ivan, Akseleran tidak hanya fokus untuk menumbuhkan bisnis UMKM di Pulau Jawa tetapi akan terus memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa. Hingga saat ini wilayah-wilayah dengan kontribusi terbesar ada di Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Selatan, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung. 

"Kami berharap di tahun mendatang kontribusi penyaluran pinjaman usaha dari luar Pulau Jawa bisa lebih dari 10 persen dari total penyaluran pinjaman kumulatif Akseleran dengan sektor sektor usaha terbesar yang sudah memperoleh pendanaan melalui Akseleran, antara lain dari Engineering/ Construction, Coal & Related Energy, Construction Supplies, Business & Consumer Services, dan Oil & Gas," jelas Ivan.

Menurut Ivan, dengan adanya proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen pokok pinjaman tertunggak di hampir semua kampanye pinjaman Akseleran telah memberikan rasa nyaman kepada para pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan institutional lender untuk terus memberikan pendanaan kepada para pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja di aplikasi P2P Lending Akseleran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement