Kamis 12 Jan 2023 13:13 WIB

IHSG Melompat 1,06 Persen di Perdagangan Sesi I 

Sentimen eksternal dan internal menopang indeks ke zona positif. 

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022) lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (12/1/2023), mengalami  kenaikan  sebesar 69 poin atau menguat 1,06 persen ke level 6.653,99.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022) lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (12/1/2023), mengalami kenaikan sebesar 69 poin atau menguat 1,06 persen ke level 6.653,99.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (12/1/2023), mengalami  kenaikan  sebesar 69 poin atau menguat 1,06 persen ke level 6.653,99. Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, sejumlah sentimen eksternal dan internal menopang indeks ke zona positif. 

Dari ekternal, bursa regional Asia cenderung menguat yang seiring sikap pelaku pasar dan investor optimistis bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya. Hal ini seiring penantian data inflasi AS yang akan rilis hari ini waktu setempat. 

Baca Juga

Inflasi AS secara tahunan pada Desember 2022 diprediksi berada di level 6,5 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 7,1 persen. Pelaku pasar pun melihat data tersebut memberikan sinyal kebijakan moneter bank sentral AS tidak agresif dalam menaikan suku bunga acuannya.

Katalis positif lainnya, National Bureau of Statictic China merilis inflasi secara tahunan pada Desember naik menjadi 1,8 persen dari level terendah delapan bulan di November sebesar 1,6 persen. Pasar memandang naiknya inflasi tersebut menunjukkan adanya perbaikan indikasi permintaan China dan sebagai sinyal ekonomi mulai bertumbuh. 

Sementara dari internal, penguatan indeks ditopang oleh kesepakatan antara pemerintah dan DPR sehubungan dengan pemilu 2024 dengan sistem pemilu proporsional terbuka. Pasar berharap kesepakatan tersebut dapat menciptakan stabilitas politik negeri di tengah periode memasuki tahun politik.

Pada sesi pertama ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar WINE, WMUU, WMPP, ARTO, dan KKES. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar BMBL, GOLD, GTBO, ALKA, dan ETWA.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement