Selasa 10 Jan 2023 14:59 WIB

LG Dekati Ford untuk Bangun Pabrik Baterai di Turki

Jika lancar, LG diprediksi akan tandatangan nota kesepahaman dengan Ford.

Logo LG. Pembuat baterai kendaraan listrik Korea Selatan LG Energy Solution Co, Selasa (10/1/2023), mengatakan, mereka sedang dalam pembicaraan dengan Ford Motor Co untuk membangun pabrik baterai di Turki.
Foto: Flickr
Logo LG. Pembuat baterai kendaraan listrik Korea Selatan LG Energy Solution Co, Selasa (10/1/2023), mengatakan, mereka sedang dalam pembicaraan dengan Ford Motor Co untuk membangun pabrik baterai di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuat baterai kendaraan listrik Korea Selatan LG Energy Solution Co, Selasa (10/1/2023), mengatakan, mereka sedang dalam pembicaraan dengan Ford Motor Co untuk membangun pabrik baterai di Turki.

Negosiasi tersebut dilakukan karena perusahaan baterai kendaraan listrik SK On, mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menarik nota kesepahaman (MoU) dengan Ford Motor dan konglomerat Turki mereka Koc Holding AS untuk membangun pabrik. Jika pembicaraan dengan Ford berjalan lancar, LG Energy Solution diperkirakan akan menandatangani nota kesepahaman dengan pembuat mobil AS tersebut dalam beberapa pekan mendatang untuk proyek di Turki.

Baca Juga

Pada Maret tahun lalu, Ford, SK On, dan Koc Holding menandatangani perjanjian awal untuk memproduksi sel baterai kendaraan listrik di dekat ibu kota Ankara dan mulai berproduksi pada 2025. Mereka telah berkonsultasi sejak Maret untuk mendirikan perusahaan patungan guna membangun pabrik dengan kapasitas tahunan 30-45 gigawatt jam (GWh).

Tapi mereka belum mencapai kesimpulan atas proyek tersebut. Sementara kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi global terjadi, menurut SK On.

SK On dimiliki sepenuhnya oleh SK Innovation Co, afiliasi penyulingan SK Group. SK Group adalah konglomerat terbesar kedua Korea Selatan berdasarkan aset setelah Samsung Group.

Tetapi Ford akan mempertahankan kemitraannya dengan SK On dalam proyek lain, termasuk membangun dua pabrik baterai di Amerika Serikat. Sebab perusahaan itu berupaya menghasilkan 2 juta kendaraan listrik setiap tahun pada akhir 2026 dan mendiversifikasi pemasok baterainya, menurut laporan media, demikian disiarkan Yonhap, Selasa (10/1/2023).

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement