Senin 12 Dec 2022 22:59 WIB

Hillcon Kantongi Kontrak Infrastruktur Nikel Rp 1,9 Triliun di Pelabuhan Kawasan SEI

Hillcon menyebut kontrak infrastruktur akan berlaku pada 2023

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 PT Hillcon melalui anak usahanya yakni PT Hillconjaya Sakti mendapatkan proyek infrastruktur nikel di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment, Kabupaten Morowali Utara.
Foto: istimewa
PT Hillcon melalui anak usahanya yakni PT Hillconjaya Sakti mendapatkan proyek infrastruktur nikel di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment, Kabupaten Morowali Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hillcon melalui anak usahanya yakni PT Hillconjaya Sakti mendapatkan proyek infrastruktur nikel di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment, Kabupaten Morowali Utara.

Hillcon memperoleh kepercayaan dari PT Satya Amerta Havenport, perusahaan pengelola pelabuhan di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment untuk mengerjakan proyek infrastruktur nikel di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. 

Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan nilai kontrak kerja sama yang akan mulai berlaku pada 2023 tersebut sebesar 123 juta dolar AS atau senilai Rp 1,93 triliun."Kerja sama ini semakin menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Tanah Air. Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (12/12/2022).

Kawasan Industri Stardust Estate Investment (SEI) merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun feronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150.000 ton/tahun ferronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.

 

“Adanya kerja sama ini, kami meyakini dapat mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan,” ucapnya.

Selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Hillcon terlibat dalam dua bidang utama yakni sebagai mining contractors dan infrastructure expert.

Adapun Maluku Utara tercatat sebagai Provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia per kuartal III 2022 sebesar 26,94 persen atau hampir dua persen secara kumulatif. Sedangkan laju inflasi Provinsi Maluku Utara sebesar 3,3 persen.

Angka ini merupakan prestasi yang besar, karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 5,71 persen secara tahunan. Melihat hal ini, manajemen Hillcon optimis dapat bertumbuh secara berkelanjutan sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement