REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Maskapai penerbangan Batik Air kembali melayani rute Kuala Lumpur dan Medan empat kali dalam seminggu mulai 30 September 2022. Pejabat tertinggi eksekutif Batik Air Kapten Mushafiz Bin Mustafa Bakri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kuala Lumpur, Senin (29/8/2022), mengatakan layanan kembali dibuka ke Medan karena melihat lalu lintas penumpang yang kuat dan faktor beban di semua wilayah.
Sejak pembatasan di seluruh dunia mulai dilonggarkan, kata Mushafiz, pihaknya mulai meningkatkan kapasitas layanan penerbangan yang memungkinkan maskapai untuk menangkap permintaan yang signifikan. "Kami berharap konektivitas ini akan membantu merangsang pertumbuhan bisnis dan perdagangan antara Malaysia dan Indonesia," ujar dia.
Menurut dia, layanan pemesanan tiket penerbangan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan, sudah mulai dibuka. Penerbangan disediakan empat kali seminggu, yaitu setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Batik Air memberikan tarif promosi untuk rute yang diluncurkan kembali itu mulai dari 199 ringgit Malaysia (RM) (sekitar Rp660 ribu) kelas ekonomi sekali jalan termasuk semua, sedangkan tarif dari Medan ke Kuala Lumpur akan mulai dari Rp657,550 sekali jalan. Tarif termasuk jatah bagasi gratis 20 kilogram.
Penerbangan Batik Air OD 326 akan berangkat dari KLIA pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur dan dengan waktu penerbangan satu jam. Dari situ, penerbangan akan tiba di Bandara Internasional Kualanamu pada 14.00 WIB.
Ada perbedaan waktu satu jam antara Kuala Lumpur dan Medan. Penerbangan kemudian akan berangkat dari Medan pada 14.40 WIB dan tiba di KLIA pukul 16.40 waktu Kuala Lumpur.
Mushafiz mengatakan Medan adalah tujuan liburan yang terkenal di kalangan wisatawan Malaysia, dengan Danau Toba yang terkenal sebagai daya tarik utama. "Kami dengan senang hati menawarkan pilihan dan kenyamanan perjalanan lain kepada pelanggan kami dengan menjembatani kesenjangan antara Kuala Lumpur dan Medan," kata Mushafiz.
"Tentu saja, lalu lintas pariwisata antara kedua negara diharapkan tumbuh dengan dimulainya layanan baru Batik Air, dan ini akan secara langsung berkontribusi pada aspirasi Pemerintah untuk menjadikan KLIA sebagai transit dan pusat pariwisata pilihan di kawasan ini," ujarnya menambahkan.