REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir berencana mensinergikan kereta Commuter Line, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). "Saya pada awal-awal langsung berkoordinasi salah satunya dengan Gubernur DKI Jakarta untuk bagaimana menyambungkan yang namanya MRT, Commuter Line, dan kereta antarkota. Ini harus disinergikan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (29/8/2022).
Karena itu, pihaknya sedang melakukan perubahan, salah satu contohnya kereta api antarkota tidak berhenti di Stasiun Gambir, tapi akan dibangun fasilitas yang memadai di Stasiun Manggarai sebagai tempat perhentiannya.
"Saya dan bapak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sedang melakukan koordinasi. Supaya kereta Commuter Line bisa benar-benar tersambung ke tengah kota. Sedangkan MRT berperan sebagai moda transportasi umum yang melayani publik tepat di tengah kota Jakarta yang harus juga disambungkan," kata Erick.
Selain itu, Kementerian BUMN juga berencana mensinergikan LRT dan KCJB. LRT nantinya akan tembus ke beberapa titik dan ada yang namanya kereta cepat untuk melayani perjalanan keluar kota. LRT yang keluar kota mungkin untuk melayani perjalanan jarak dekat selain menyambungkan masyarakat yang berada di tengah kota Jakarta.
Namun, untuk kereta cepat tidak mungkin untuk melayani hingga ke tengah kota, KCJB akan melayani perjalanan dari kota satu ke kota lain."Contoh, nanti ada stasiun di Karawang, saya sudah rapatkan di mana nanti ada jalur exit jalan tol, Jasa Marga kami ajak bicara. Karena tidak mungkin ada stasiun di Karawang tidak ada exit jalan tol. Ini lagi kami sinergikan. Makanya kita bicara tentang berkesinambungan, ada stasiun di Karawang, Tegal Luar, Padalarang, kami sinergikan," kata Erick.