Sabtu 29 Nov 2025 02:19 WIB

MSIG Indonesia Perkuat Layanan Loss Control lewat Teknologi Drone

Inovasi ini mempermudah deteksi dini potensi risiko pada area yang sulit dijangkau.

PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) menjadi perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi drone melalui layanan Drone Survey beresolusi tinggi.
Foto: Dok Republika
PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) menjadi perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi drone melalui layanan Drone Survey beresolusi tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) menjadi perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi drone melalui layanan Drone Survey beresolusi tinggi. Inovasi ini dilakukan untuk memperkuat manajemen risiko.

Layanan tersebut merupakan bagian dari Loss Control Service MSIG Indonesia dan diberikan tanpa biaya tambahan bagi nasabah korporasi pemegang polis asuransi property.

Baca Juga

Melalui Drone Survey Service, nasabah dapat memperoleh pemahaman awal mengenai kondisi aset mereka, khususnya pada area yang sulit dijangkau seperti atap atau bagian eksterior bangunan. Pendekatan ini memungkinkan deteksi dini terhadap potensi isu sekaligus meningkatkan keselamatan kerja karena tidak mengharuskan pekerja melakukan pemeriksaan manual di area berisiko tinggi.

Inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan konsumen. MSIG Indonesia berkomitmen menghadirkan inspeksi aset yang lebih aman, presisi, dan efisien demi memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah korporasi.

“Melalui Drone Survey Service ini, kami ingin membantu nasabah mengantisipasi risiko sejak dini. Survei yang sebelumnya memerlukan akses ke area berbahaya kini dapat dilakukan dengan lebih aman, dan hasilnya bisa langsung dimanfaatkan untuk perawatan aset maupun perencanaan operasional,” ujar Direktur Marketing MSIG Indonesia, Tomosuke Tsuruoka, Jumat (28/11/2025).

Lebih lanjut, penggunaan drone juga memungkinkan tim survei melihat kondisi bangunan dengan lebih jelas dibandingkan metode tradisional. Drone dapat mengambil gambar beresolusi tinggi dari berbagai sudut—dari atas, miring, maupun jarak dekat—sehingga potensi masalah seperti korosi, retakan, panel terlepas, atau tanda-tanda kebocoran dapat terdeteksi lebih cepat. Jika dibutuhkan, penggunaan kamera thermal atau infrared membantu mengidentifikasi titik panas atau anomali temperatur yang tidak terlihat melalui pemeriksaan visual biasa. Temuan tersebut dapat menjadi indikasi awal potensi masalah pada area tertentu.

Dalam pelaksanaannya, drone akan merekam visual menyeluruh dari bangunan yang disurvei. Untuk kasus tertentu, kamera thermal juga dapat digunakan guna mendeteksi perubahan temperatur yang menandakan potensi masalah pada sistem kelistrikan atau panel surya. Informasi tersebut membantu nasabah menentukan prioritas tindak lanjut berdasarkan hasil visual yang lebih jelas.

MSIG Indonesia menegaskan layanan ini tidak dimaksudkan menggantikan pemeriksaan teknis profesional atau vendor inspeksi. Teknologi drone digunakan sebagai alat pendukung penilaian risiko, bukan sebagai layanan inspeksi komersial. Visual yang diperoleh digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada nasabah, sementara tindak lanjut teknis tetap menjadi kewenangan dan tanggung jawab tim internal atau penyedia jasa profesional yang kompeten.

“Ketika kondisi aset dapat diketahui lebih awal, perusahaan memiliki ruang untuk merespons lebih cepat dan menetapkan prioritas penanganan secara lebih tepat. Pendekatan ini bukan hanya membantu menjaga kelangsungan operasional, tetapi juga memastikan fasilitas tetap berada dalam kondisi yang mendukung stabilitas serta keberlanjutan bisnis jangka panjang,” ujar Tsuruoka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement