REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT terus mengoptimalisasi produktivitas sektor pertanian dengan penggunaan NPK Pelangi JOS melakui program Demonstration Plot (Demplot) tahap dua komoditas bawang merah di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, panen bawang merah hasil demplot di Desa Songan Kintamani ini mencapai hasil rata-rata 12 ton per hektare (Ha) atau naik 41 persen dari sebelumnya.
Rahmad mengungkapkan, hasil panen kedua ini membuktikan NPK Pelangi JOS sangat cocok bagi tanaman hortikultura sehingga dapat menjadi pilihan petani bawang merah Kintamani untuk mendorong produktivitas hasil komoditas.
Dari panen demplot tahap pertama, ucap Rahmad, efektivitas NPK Pelangi JOS mampu mendongkrak hasil bawang merah Desa Songan sekira 24 persen dengan hasil rata-rata 10,5 ton per Ha dari sebelumnya maksimal 8,5 ton per hektare. Demplot dilaksanakan diatas lahan seluas 0,8 Ha menggunakan NPK Pelangi JOS 550 Kilogram (Kg) dan Urea Daun Buah 200 Kg per Ha dengan masa tanam 70 hari.
"Pada panen kedua ini kita bisa melihat tingginya produktivitas bawang merah, dengan kenaikan hampir dua kali lipat dari hasil panen pertama. Ini membuktikan jika NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk tanaman hortikultura maupun pangan dengan karakteristik lahan berbeda," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/8).
Dijelaskan Rahmad, NPK Pelangi JOS merupakan produk dengan kombinasi manfaat pupuk anorganik NPK dan pupuk hayati pertama di Indonesia, dan diperkaya mikroba unggul yang dirancang menggunakan teknologi terkini. Pada produk ini terdapat kandungan hara N,P dan K, serta mikroba yang baik bagi tanah dan tanaman dalam satu produk praktis untuk pengaplikasian.
“Melalui NPK Pelangi JOS, kami mendorong petani agar menjalankan praktik sustainable agriculture. Dimana pupuk ini tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya," ucap Rahmad.
Sepanjang 2022, Rahmad sampaikan, demplot NPK Pelangi JOS telah diuji Pupuk Kalttim pada berbagai komoditas seperti padi, sawi, jagung, dan kentang di berbagai lokasi. Diantaranya Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan peningkatan hasil panen rata-rata mencapai 18-55 persen dengan dosis 70 hingga 100 persen.
"Untuk itu kami mengajak petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," tambah Rahmad.
SEVP Operasi Pemasaran Pupuk Indonesia Gatoet Gembiro Nugroho, mengatakan demplot NPK Pelangi JOS ini sebagai bentuk dukungan Pupuk Indonesia Grup terhadap peningkatan produktivitas pertanian Kabupaten Bangli, yang merupakan sentra bawang merah di Provinsi Bali. Hal ini juga upaya mengantisipasi ketidakpastian harga komoditas di pasaran, sehingga hasil panen masyarakat tetap dapat memiliki daya saing dengan kualitas hasil yang memuaskan.
"Semoga demplot ini menjadi salah satu momentum bagi petani Indonesia khususnya di provinsi Bali, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," ucap Gatoet.