REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitra pengemudi platform Gojek yang menggunakan motor listrik dalam bekerja bisa menghemat biaya operasional hingga 30 persen, kata Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo."Bisa menghemat 30 persen atau Rp 700 ribu sebulan karena hemat bensin, oli dan perawatan lain," kata Rubi dalam konferensi pers daring, Kamis (4/8/2022).
Gojek dan TBS Energi Utama membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama Electrum pada November 2021 untuk uji coba kendaraan listrik dan mencari teknologi yang tepat untuk digunakan pada ekosistem Gojek. Gojek dan TBS Energi Utama melalui Electrum akan mengembangkan usaha dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai dan pembiayaan untuk kendaraan listrik.
Gojek menargetkan menggunakan kendaraan listrik sepenuhnya pada 2030 dan menjadi platform karbon-netral. Pada November, mereka mengumumkan uji coba dengan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan.
Langkah transisi menggunakan kendaraan listrik merupakan upaya untuk mewujudkan komitmen nol emisi yang dicanangkan perusahaan tersebut.Sejak resmi hadir pada Februari, antusiasme pelanggan terhadap kendaraan listrik disebut meningkat.
"Ada kenaikan order dua kali lipat pada April," katanya.
Bahkan, jarak tempuh Electrum tercatat sudah mencapai sejuta kilometer dalam waktu beberapa bulan, total jarak yang ditempuh oleh mitra pengendara motor listrik dari platform tersebut. Padahal, sebelumnya jarak sejuta kilometer ditargetkan tercapai dalam jangka waktu setahun.
"Ini awal baik untuk kami terus mengembangkan ekosistem EV (kendaraan listrik) di Indonesia dan dapat jadi pertimbangan Electrum untuk meningkatkan jumlah motor listrik dan memperluas cakupan operasional."