REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CT Corp resmi meluncurkan aplikasi bank digital bernama Allo Bank. Perusahaan menargetkan, pengguna aplikasi tersebut mencapai satu juta dalam sepekan awal setelah diluncurkan.
"Satu tahun pertama, kita targetkan 10 juta user (pengguna) Allo Bank. Seminggu pertama satu juta. Jadi nanti insya Allah hari Senin minggu depan kita akan umumkan sudah berapa (user) setelah Sabtu Minggu, dari mulai Jumat jam 12 itu," ujar Chairman CT Corp Chairul Tanjung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/5).
Ia menjelaskan, pembentukan Allo Bank berangkat dari visi dan misi untuk menjadi bank digital terbaik melalui aplikasi dengan layanan serba ada yang memanfaatkan ekosistem bisnis CT Corp guna memberikan nilai tambah sebesar-besarnya kepada masyarakat. Pria yang akrab disapa CT tersebut menambahkan, perkembangan ekonomi digital di Tanah Air dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin gemar bertransaksi online, menjadi pendorong utama pengembangan aplikasi itu.
Dirinya yakin, Allo Bank dapat mencetak profit tahun ini. Hanya saja CT belum menyebutkan berapa target keuntungan pada 2022.
"Kita kan bukan bank digital yang bakar duit, tapi cetak duit," katanya. Ia menambahkan, pada Kamis (19/5) pukul 14.00 WIB, perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan 10 mata acara. Di antaranya pengangkatan pengurus baru PT Allo Bank Tbk.
Perseroan, lanjutnya, bakal mengajukan persetujuan pengangkatan komisaris utama dan direktur utama perseroan. CT mengungkapkan, Indra Utoyo dipilih sebagai direktur utama Allo Bank, dan Aviliani ditunjuk sebagai komisaris utamanya.
Perlu diketahui, Allo Bank didirikan pada 1992, sebelumnya dikenal dengan nama PT Bank Arta Griya dan beralih nama pada 1996 menjadi PT Bank Harda Internasional (BHI). Pada 2015, BHI melakukan penawaran saham perdana (IPO) kepada masyarakat, berikutnya pada 2021, BHI resmi diakusisi oleh PT Mega Corpora melalui persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2021.