Selasa 19 Apr 2022 20:58 WIB

CrediBook Kantongi Pendanaan Rp 116 Miliar dari Monk's Hill Ventures

Credibook yang baru raih pendanaan ditargetkan bantu 30 juta UMKM Go Digital

Ilustrasi Startup. Startup alumni ajang Pahlawan Digital UMKM 2020, CrediBook telah memperoleh pendanaan Seri A sebesar 8,1 juta dollar AS dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Startup. Startup alumni ajang Pahlawan Digital UMKM 2020, CrediBook telah memperoleh pendanaan Seri A sebesar 8,1 juta dollar AS dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Startup alumni ajang Pahlawan Digital UMKM 2020, CrediBook telah memperoleh pendanaan Seri A sebesar 8,1 juta dollar AS dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.

Sejak diluncurkan pada 2020, CrediBook telah mengembangkan dua layanan unggulan yakni aplikasi pembukuan digital yang mencatat lebih dari 12 juta transaksi UMKM yang tersebar di wilayah kabupaten dan desa, serta layanan grosir digital CrediMart, yang mampu meningkatkan omset pedagang grosir hingga 50 persen per hari.

Staf Khusus Presiden Putri Tanjung selaku inisiator ajang Pahlawan Digital UMKM berharap agar lebih banyak startup besutan anak muda Indonesia mengembangkan layanan digital yang inovatif dan solutif atas masalah pelaku UMKM.

“Semoga menginspirasi anak muda Indonesia lain khususnya para inovator digital kita untuk mengembangkan inovasi digital yang memberdayakan pelaku UMKM Indonesia”, ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/4/2022).

CrediBook yang merupakan bagian dari network Pahlawan Digital UMKM diharapkan bisa turut membantu target Presiden Jokowi mewujudkan 30 Juta UMKM Go Digital pada 2024.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung langkah startup seperti CrediBook dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia. “Terus lahirkan inovasi digital yang membantu UMKM beroperasi secara efisien. Kami terus mendukung. Layanan yang dikembangkan CrediBook dibutuhkan oleh UMKM”, kata Teten.

Sebagai mitra strategis pemerintah, Teten melihat CrediBook telah mampu menjadi perusahaan teknologi yang memiliki komitmen tinggi untuk membangun ekosistem digital bagi pelaku UMKM di Indonesia melalui digitalisasi cara kerja.

“CrediBook telah memberikan peluang bagi UMKM untuk memiliki ekosistem yang terintegrasi secara digital dan berkelanjutan,” katanya.

CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans menambahkan saat ini CrediBook fokus mendigitalkan pelaku grosir lewat layanan CrediMart. “Aplikasi CrediBook telah memudahkan pencatatan keuangan usaha. Kini kami fokus mengembangkan CrediMart, platform digital yang membantu toko grosir berjualan dan mengelola pesanan pelanggan secara online. Pendanaan Seri A ini akan digunakan untuk ekspansi CrediMart,” ucapnya.

CrediMart bekerja sama dengan toko grosir konvensional dan membantu mereka berjualan kulakan melalui toko online yang disediakan. CrediMart menyediakan tenaga sales lapangan yang mencarikan pembeli. Pesanan pembeli akan dibelanjakan di toko grosir konvensional rekanan CrediMart dan dapat dipantau lewat aplikasi khusus.

“CrediMart sudah beroperasi lebih dari 40 kota di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2021 lalu, penjualan CrediMart tumbuh 37,5 kali lipat. Rekan grosir kami juga merasakan manfaat yaitu peningkatan omset harian hingga 50 persen,” ucapnya.

Ke depan Gabriel menyebut CrediMart akan meningkatkan kerja sama dengan lebih banyak toko grosir. “Layanan CrediMart akan terus kami kembangkan dengan memperluas wilayah operasional dan menambah jenis produk yang dijual. Kami berkomitmen untuk menjadi sahabat bagi lebih dari 200 ribu toko grosir konvensional di Indonesia yang mayoritas masih menjalankan usaha secara manual,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement