Sabtu 02 Apr 2022 20:07 WIB

MIND ID Uji Coba Aplikasi Digital Pengelolaan Air Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE dirancang mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk. BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), melakukan uji coba aplikasi digital untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan air limbah tambang. Aplikasi yang dinamakan MASTERMINE itu dirancang untuk mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang melalui perubahan dari manual menjadi digital.
Foto: istimewa
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk. BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), melakukan uji coba aplikasi digital untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan air limbah tambang. Aplikasi yang dinamakan MASTERMINE itu dirancang untuk mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang melalui perubahan dari manual menjadi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), melakukan uji coba aplikasi digital untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan air limbah tambang. Aplikasi yang dinamakan MASTERMINE itu dirancang untuk mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang melalui perubahan dari manual menjadi digital.

Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, transformasi digital sudah menjadi salah satu tema strategis utama MIND ID. Dengan tema ini, MIND ID berupaya meningkatkan daya saing biaya melalui digital.

“Perusahaan berupaya mengaplikasikan teknologi mutakhir dan penerapan digitalisasi pada seluruh lini rantai nilai untuk dapat menciptakan penghematan biaya dan keberlangsungan usaha,” kata Dilo, Sabtu (2/4).

MASTERMINE merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh tim POWERxWIT, pemenang kompetisi MIND ID Goes Digital tahun 2021. Aplikasi karya anak bangsa ini sedang di uji coba di PT Bukit Asam Tbk (Bukit Asam) dan diharapkan akan full operating pada kuartal-4 tahun 2022.

Filosofi dasar MASTERMINE adalah sistem terintegrasi secara chemical dan digital untuk dapat mengolah, memonitor, dan mengontrol sistem pengolahan air limbah tambang secara online yang mudah digunakan.

Lewat aplikasi ini, pkerja tambang dapat memantau kualitas air limbah tambang dan mengatur dosis reagen yang diinjeksikan ke dalam air limbah tambang secara real time.

MASTERMINE juga memiliki fitur alert & notification yang berfungsi untuk memberikan peringatan kepada pekerja ketika terjadi penurunan kualitas air limbah tambang.

Dengan begitu, pengguna aplikasi ini dapat langsung mengambil tindakan korektif dengan mengatur dosis reagen lebih lanjut. Singkatnya, proses ini bisa memastikan konsistensi air limbah tambang berada dalam baku mutu sesuai peraturan yang berlaku secara digital.

Pengembangan aplikasi MASTERMINE dilatarbelakangi oleh kebutuhan tata kelola limbah sebagai komitmen pelaksanaan praktik-praktik penambangan yang baik (good mining practices).

Dilo menuturkan, sebagai perusahaan pengelola sumber daya alam, operasi penambangan dan pengolahan mineral, Grup MIND ID menghasilkan produk samping yang memerlukan penanganan dengan tingkat prioritas tinggi.

“Waste treatment merupakan salah satu elemen biaya operasional penambangan yang cukup tinggi.  Aplikasi MASTERMINE diharapkan akan menghasilkan nilai efisiensi 10 hingga 20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang,” ujar Dilo.

Hustler POWERxWIT, Rhesa Avila Zainal mengatakan, aplikasi MASTERMINE membuktikan bahwa karya anak bangsa dapat mendukung kemajuan industri pertambangan di Indonesia.

“Di masa depan iklim digitalisasi industri pertambangan akan lebih tinggi, operasi tambang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan. Penggunaan aplikasi digital harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha pertambangan minerba di Indonesia,” kata Rhesa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement