Kamis 31 Mar 2022 22:59 WIB

Kinerja Keuangan Impack Pratama: Raih Laba Bersih Rp 210 Miliar di 2021

Realisasi laba bersih Impack Pratama tumbuh hingga 67,9 persen di 2021

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirut PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodiharjo (keempat kiri). PT Impack Pratama Industri Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 210 miliar pada 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 67,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 125 miliar.
Foto: Audy Alwi/Antara
Dirut PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodiharjo (keempat kiri). PT Impack Pratama Industri Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 210 miliar pada 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 67,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 125 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Impack Pratama Industri Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 210 miliar pada 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 67,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 125 miliar.

Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan kenaikan pada bottom line perusahaan disebabkan penjualan meningkat 23,9 persen dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2,2 triliun. Hal tersebut didongkrak oleh pertumbuhan nilai penjualan Atap PC dan Atap uPVC.

“Kami membukukan EBITDA sebesar Rp 428 miliar naik 31,9 persen dari 2020, sedangkan EBITDA margin senilai 19,2 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).

Menurutnya perusahaan telah  memecahkan rekor kinerja profitabilitas tertinggi sejak IPO dengan perolehan laba bersih senilai Rp 210 miliar. Hal ini sejalan dengan pemenuhan komitmen Perseroan dalam menjalankan rencana lima tahun yang diberlakukan mulai  2020 untuk melampaui target yang ditentukan.

Di samping itu, IMPC telah melampaui 17,2 persen lebih tinggi dari target pendapatan 2021. Hal ini seiring dengan efisiensi operasional dan penurunan beban bunga, perolehan laba bersih melampaui 27,3 persen dari target perusahaan.

“Salah satu faktor yang mendongkrak kenaikan pendapatan pemberlakuan work from home, sehingga tren home improvement ini berdampak positif pada bisnis perusahaan di tengah pandemi,” ucapnya.

Adapun target tahun ini,  perusahaan mematok penjualan sebesar Rp 2,6 triliun dan laba bersih Rp 260 miliar. Menurutnya, guna mencapai target yang telah ditentukan tersebut, perusahaan juga telah menyusun beberapa strategi.

Misalnya meningkatkan pertumbuhan bisnis organik dengan membuka peluang bisnis baru dan inovasi produk, membangun Distribution Center di Surabaya untuk memperluas jaringan distribusi khusus dalam menyasar wilayah Indonesia di bagian Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement