Selasa 31 Oct 2023 13:55 WIB

Laba Emiten Produsen Bahan Bangunan Ini Melesat 65 Persen

Laba IMPC pada kuartal III 2023 sebesar Rp 341 miliar.

PT Impack Pratama Industri Tbk
Foto: imapck-pratama.com
PT Impack Pratama Industri Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan produsen bahan bangunan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) membukukan laba bersih yang meningkat 65,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp 341 miliar pada kuartal III 2023 dibandingkan senilai Rp 206 miliar pada kuartal III 2022.

"Kuartal III 2023 menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari kuartal sebelumnya. Kami meyakini pencapaian laba bersih tahun fiskal 2023 dapat melampaui target kami senilai Rp 390 miliar," ujar Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp 2,08 triliun, atau naik 2,8 persen (yoy), dibandingkan sebelumnya senilai Rp 2,02 triliun.

Sementara itu, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA tercatat senilai Rp 577 miliar pada kuartal III 2023, atau tumbuh 38,0 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp 418 miliar pada kuartal III 2022.

Rasio EBITDA terhadap beban bunga meningkat dari 13,5x pada kuartal III 2022, menjadi 23,0x pada kuartal III 2023, yang mana pengelolaan struktur permodalan yang baik telah memperbaiki rasio utang terhadap EBITDA perseroan dari 1,9x pada tahun lalu menjadi 0,8x.

Haryanto menjelaskan, perseroan akan menambahkan kapasitas produksi di pabrik baru yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, yang mana sesuai jadwal, kegiatan operasional pabrik baru perseroan di KITB akan dimulai pada semester I 2024. "Selanjutnya, perseroan berencana untuk membangun distribution center baru di Jawa Barat pada tahun 2024 mendatang," ujar Haryanto.

Manajemen IMPC telah mempersiapkan beberapa jurus untuk meningkatkan penjualan, di antaranya menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi perusahaan lokal maupun internasional yang dapat memberikan sinergi. "Perseroan akan selalu mempertimbangkan pembangunan pabrik baru maupun distribution center," ujar Haryanto.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement