Senin 28 Mar 2022 21:43 WIB

Wapres Dorong Digitalisasi di Pedesaan untuk Bantu UMKM dan Petani

Teknologi digital di perdesaan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan kerja ke Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022). Wapres mendorong terobosan digital untuk menggerakan ekonomi pedesaan, khususnya sektor pertanian dan UMKM.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan kerja ke Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022). Wapres mendorong terobosan digital untuk menggerakan ekonomi pedesaan, khususnya sektor pertanian dan UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong terobosan digital untuk menggerakan ekonomi pedesaan, khususnya sektor pertanian dan UMKM. Wapres mengatakan, digitalisasi dapat mengatasi berbagai tantangan kemajuan zaman maupun dampak pandemi Covid-19.

Sebab, melalui digitalisasi dapat terciptanya inovasi yang akan memperluas pasar produk-produk desa. "Terobosan-terobosan ini meningkatkan peluang bagi UMKM di desa untuk memperluas pasarnya, ini programnya Pak Gubernur Jabar, baik di tingkat lokal maupun nasional, serta mempermudah distribusi hasil pertanian masyarakat desa," kata Wapres dikutip dari siaran persnya usai Peresmian Peluncuran Aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa dan Santri Digitalpreneur di Kantor Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Wapres menyampaikan, penggunaan teknologi digital di wilayah perdesaan diyakini akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. Ini karena digitalisasi bisa memacu inovasi dan model bisnis beragam, sehingga menumbuhkan berbagai aktivitas ekonomi di pedesaaan.

Namun, Wapres mengakui transformasi digital di perdesaan masih menghadapi berbagai hambatan, seperti belum meratanya fasilitas jangkauan internet. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk memperluas akses internet di seluruh wilayah Indonesia.

"Untuk itu, pemerintah konsisten mengupayakan akselerasi pembangunan infrastruktur digital guna mengurangi kesenjangan digital. Diharapkan pada tahun 2023 nanti, 83 ribu desa/kelurahan di seluruh Indonesia telah terjangkau internet," kata Wapres.

Selain itu, Wapres juga mengungkapkan digitalisasi lingkungan pesantren juga menjadi perhatian pemerintah. Sebab, melalui digitalisasi di pesantren, diharapkan dapat memperluas kemitraan dengan berbagai pihak untuk menuju cita-cita penguatan ekonomi umat.

"Saya pun berharap pemulihan ekonomi di Kabupaten Purwakarta melalui digitalisasi dan program Santri Digitalpreneur di pesantren-pesantren akan sukses menggerakkan perekonomian pedesaan untuk menopang ketahanan ekonomi nasional," kata Wapres.

Wapres pun memberikan apresiasi atas program-program digitalisasi yang telah diinisiasi oleh Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang bertujuan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Ia berharap, inovasi yang telah dilahirkan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar perekonomian masyarakat desa dapat semakin meningkat.

"Saya berharap dengan adanya program terpadu pemulihan ekonomi di Kabupaten Purwakarta, melalui digitalisasi, baik berupa //marketplace, aplikasi transportasi online, serta program santri digitalpreneur di pesantren-pesantren, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Wapres.

"Mudah-mudahan dengan kemajuan teknologi, jangkauan pemasaran produk-produk unggul di Kabupaten Purwakarta akan merambah ke pasar global," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan wilayah Jawa Barat berkomitmen untuk melakukan revolusi desa, salah satunya melalui digitalisasi. Sebab, prediksi yang diberikan oleh PBB menyebutkan bahwa dalam hitungan tahun, 60 persen warga dunia akan memilih tinggal di kota.

"Kalau tidak ada revolusi di desa, maka yang tinggal di kota bisa 90 persen dan desa ditinggalkan," kata Ridwan.

Ridwan Kamil juga melaporkan, Jawa Barat sudah mewisuda 1.249 petani milenial. "Orang-orang kota yang kami rayu kembali ke desa, kami bantu tanahnya, modalnya, jualnya, digitalnya, sehingga mereka punya slogan sekarang 'tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia'," kata Ridwan Kamil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement