REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 55 persen sepanjang 2021. Dari Rp 794 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,23 triliun.
"2021 kami mencatat rekor baru, revenue dan net profit kita. Ini berkat dukungan semua pihak klien yang memberikan kepercayaan ke Mandiri Sekuritas dari sisi pensanaan invetasi di pasar modal," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/3).
Ia mengatakan, pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan seluruh lini bisnisnya, baik investment banking, capital market (institusi), maupun retail. Secara rinci, pendapatan lini bisnis investment banking di Indonesia meningkat 68 persen, sementara investment banking di regional melalui Mandiri Securities Singapore tumbuh 10 persen. Lalu pendapatan lini bisnis capital market (institusi) meningkat 58 persen, dan retail 56 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha yang kuat ini, Mandiri Sekuritas mencatatkan laba bersih Rp 321 miliar sepanjang 2021. Perolehan tersebut meningkat 137 persen dari laba bersih 2020 yang sebesar Rp 135 miliar.
"Kita optimis pencapaian 2021 berlanjut di 2022. Kita pun lihat optimisme dari pasar," ujar Oki.
Strategi ke depan, lanjutnya, perusahaan akan berkomitmen terus meningkatkan pelayanan terhadap klien dan nasabah, dari sisi pendanaan di pasar modal. "Klien kita dorong terus berinvestasi untuk tingkatkan imvestasi kita sendiri di pasar modal," tuturnya.
Mandiri Sekuritas, ujar dia, juga ingin memperkuat bisnis di investment banking. Baik capil market dan advisory.
"Lalu meningkatkan pencapaian kita di pasar modal digital application kita yang sudah kita miliki saat ini. Bersinergi untuk dorong lini bisnis di capital market," jelas Oki.