REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas telah merevisi target sasaran pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi 7.800 untuk skenario dasar, sedangkan skenario bullish mencapai level 8.000 hingga akhir 2024.
"Skenario ini dipakai dengan harapan ekonomi Amerika Serikat masih soft landing. Ini masih ada kesempatan (pertumbuhan) saham, dari sisi valuasi masih untuk mendorong indeks target kami hingga akhir tahun,” kata Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dalam acara Mandiri Macro Market Brief secara virtual, di Jakarta, Kamis (27/9/2024).
Proyeksi tersebut berbeda dari sebelumnya yang ditetapkan Mandiri Sekuritas di level 7.460 untuk skenario dasar dan 7.640 untuk skenario bullish. Adrian menjelaskan, penyebab utamanya yakni analisa terkait apakah kebijakan ke depan akan pro-pertumbuhan atau tidak.
Selain itu, dari segi potensi portofolio serta imbal hasil (yield) akan lebih menarik di tengah penurunan suku bunga acuan AS. Diketahui, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen dari sebelumnya 6,25 persen. Sementara Bank Sentral AS (The Fed) juga memutuskan memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi 4,75- 5,00 persen.
“Dari sisi investor masih ada ruang bertumbuh baik untuk investor saham, investor asing dan domestik karena dari sisi valuasi saham di IHSG masih terdiskon,” ujarnya pula.