Senin 07 Mar 2022 17:46 WIB

PKT Tingkatkan Produktivitas Padi hingga 150 Persen

Produktivitas padi didorong melalui program Makmur, dilakukan di Kabupaten Bulungan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petani memupuk padi di area persawahan. Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali berhasil mendorong produktivitas pertanian masyarakat melalui program Makmur; khususnya komoditas padi di Desa Panca Agung, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Petani memupuk padi di area persawahan. Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali berhasil mendorong produktivitas pertanian masyarakat melalui program Makmur; khususnya komoditas padi di Desa Panca Agung, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali berhasil mendorong produktivitas pertanian masyarakat melalui program Makmur; khususnya komoditas padi di Desa Panca Agung, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan pendampingan program Makmur PKT mampu meningkatkan hasil panen petani mencapai lima ton per hektare, dari sebelumnya maksimal dua ton per hektare. 

Hanggara menyampaikan program Makmur ini dilaksanakan di atas lahan seluas 24 hektare dengan kenaikan produktivitas mencapai 150 persen berdasarkan hasil panen rata-rata para petani. 

Baca Juga

"Program ini merupakan salah satu fokus PKT bersama Pupuk Indonesia melalui sinergi BUMN, guna mendorong pengembangan sektor pertanian dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional," ujar Hanggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Hanggara mengatakan peningkatan produktivitas melalui program Makmur dilaksanakan PKT dengan memfasilitasi berbagai kemudahan bagi petani, mulai dari penyediaan agri input seperti bibit, pupuk dan pestisida, akses permodalan melalui Himbara, pendampingan berkala pengelolaan lahan, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu di atas rata-rata harga pasar. 

Selain itu, lanjut Hanggara, program Makmur juga langkah aktif PKT mengajak generasi muda kembali bertani dan melirik pertanian sebagai sektor potensial, sekaligus mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi untuk mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi.

"Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Makmur, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan. Hal ini melihat produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi dengan kepastian pembelian hasil panen secara berkala," ungkap Hanggara. 

Hanggara menyampaikan PKT PKT menargetkan realisasi program Makmur seluas 60 ribu hektare di seluruh wilayah tanggungjawab distribusi perusahaan untuk berbagai komoditas pertanian pada tahun ini. Hanggara optimistis target tersebut dapat tercapai jika melihat realisasi saat ini yang sudah mencapai 20 ribu hektare dengan komoditas seperti kentang, semangka, padi hingga jagung.

"Begitu juga untuk akuisisi petani, program Makmur PKT telah menggandeng 7 ribu lebih petani dari target 9 ribu orang di 2021," kata Hanggara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement