Sabtu 22 Jan 2022 23:15 WIB

Presidensi G20 Dinilai Bisa Menjadi Booster Pertumbuhan Ekonomi

Kehadiran ribuan delegasi dari negara anggota bisa jadi booster pertumbuhan ekonomi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengendara motor melintas di samping logo Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Kehadiran ribuan delegasi dari negara anggota bisa jadi booster pertumbuhan ekonomi.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pengendara motor melintas di samping logo Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Kehadiran ribuan delegasi dari negara anggota bisa jadi booster pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presidensi G20 yang diselenggarakan di berbagai kota Indonesia mulai 26 Januari hingga November 2022 dinilai bisa menjadi booster atau memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional di tahun ini dengan kehadiran ribuan delegasi dari negara anggota. Hal ini disampaikan Akademisi dari IPB University Prima Gandhi.

Prima menyebut akan ada peningkatan permintaan pangan di dalam negeri untuk konsumsi delegasi anggota negara G20 yang hadir secara langsung di Indonesia. "Pastilah ketika KTT G20 ini dengan 21 ribu orang yang hadir, berdasarkan literasi dari pemerintah, demand meningkat pasti akan ada pertumbuhan ekonomi yang terjadi," kata dia saat dihubungi, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga

Namun Prima menekankan agar penyelenggaraan Presidensi G20 harus berjalan dengan lancar dan baik. Bahkan menurutnya dengan hadirnya delegasi anggota G20 secara langsung dan melihat kondisi di Indonesia, hal tersebut bisa mendatangkan investasi dari luar negeri. "Investasi asing dari luar, investasi dari negara lainnya untuk mendorong pertumbuhan itu bisa muncul. Bahwa Indonesia ini baik keadaan ekonominya, mereka lihat sendiri dengan datang ke Indonesia dan bisa menjadi booster pertumbuhan ekonomi," kata Prima.

Pemerintah memperkirakan Presidensi G20 akan berdampak pada peningkatan konsumsi domestik sebesar Rp 1,7 triliun dan PDB domestik Rp 7,43 triliun yang berasal dari kunjungan para delegasi. Selain itu, Presidensi G20 disebut akan meningkatkan peran UMKM dan membantu penyerapan sebanyak 33.000 tenaga kerja di berbagai sektor. Bahkan penyelenggaraan presidensi G20 dikatakan bakal membawa manfaat ekonomi 1,5 hingga dua kali lebih besar secara agregat jika dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-World Bank yang diselenggarakan di Bali tahun 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement