REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) membagikan total dividen sebesar Rp 9,5 triliun atau Rp 1.748,27 per lembar saham. Dividen tersebut dibagikan dalam dua bentuk terpisah kepada pemegang saham.
"Perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terus memberikan kepercayaan besar kepada Inodosat Ooredoo," kata Direktur Utama Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/11).
Hal tersebut disampaikan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa/RUPSLB yang mengumumkan pembagian laba ditahan berupa dividen kepada pemegang saham berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2020Pembagian dividen dalam dua bentuk terpisah kepada pemegang saham, yaitu pertama, dividen tahunan berdasarkan keputusan RUPSLB Indosat Ooredoo yang digelar secara virtual, sebesar Rp4,50 triliun atau Rp828,13 per lembar saham. Kedua, Dividen Interim berdasarkan kinerja keuangan sembilan bulan pada 2021 sebesar Rp 5 triliun atau Rp920,14 per lembar saham.
Dalam sembilan bulan pertama 2021, total pendapatan Indosat Ooredoo meningkat 12,0 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 23 triliun. Pendapatan seluler naik 10,3 persen yoy menjadi Rp 18,8 triliun.
EBITDA meningkat 22,7 persen yoy mencapai Rp 10,4 triliun dalam sembilan bulan tahun ini karena kombinasi pertumbuhan top-line dan fokus berkelanjutan pada efisiensi biaya operasional. Ini membantu memberikan pertumbuhan margin EBITDA sebesar 4,0 bps yoy, menjadi 45,1 persen. Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun.
Ahmad Al-Neama, mengatakan perseroan sukses mempertahankan momentum pertumbuhan dan menghasilkan kinerja keuangan yang sangat baik melalui eksekusi strategi transformasi yang disiplin. Selain itu juga berhasil memberikan kinerja jaringan dan layanan telekomunikasi digital yang luar biasa kepada pelanggan setia.
"Dengan semangat #BisaBangkitBersama, kami berkomitmen penuh untuk terus mendukung agenda pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai Digital Powerhouse di kawasan Asia Tenggara," katanya.