Kamis 18 Nov 2021 00:40 WIB

Pengelolaan Aset Bermasalah Bank Muamalat Diserahkan ke PPA

Rasio NPF gross Bank Muamalat mengalami kenaikan sejak Desember 2016.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi:ekonomi syariah - Gedung Bank Muamalat
Foto: Republika/Prayogi
ilustrasi:ekonomi syariah - Gedung Bank Muamalat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Bank Muamalat yang memburuk karena pembiayaan bermasalah menjadi tantangan dalam pengelolaan dengan asas kehati-hatian investasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Peneliti Ekonomi Syariah Indef, Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan, kondisi keuangan Bank Muamalat terus menurun beberapa tahun belakangan ini.

Pertumbuhan aset Bank Muamalat terkontraksi 38,63 persen per Desember 2020 secara tahunan dan kontraksi 10,2 persen dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan laba bersih pun masih di bawah rata-rata industri yang sebesar 1,36 persen per Desember 2020 secara tahunan. Laba bersihnya terkontraksi hingga 86,55 persen dalam lima tahun terakhir periode 2015-2020.

"Pertumbuhan ROA lima tahun terakhir hanya berkisar antara 0,03-0,2 persen, sangat kecil jika dibandingkan ROA industri perbankan syariah," katanya.

Kinerja keuangan Bank Muamalat mengalami kemunduran setelah banyaknya korporasi yang ngemplang, sehingga rasio pembiayaan bermasalah naik signifikan. Menurut laporan keuangan Bank Muamalat, rasio NPF gross mengalami kenaikan sejak Desember 2016 dari 3,83 persen menjadi 4,43 persen (2017), kembali turun pada 2018 menjadi 2,87 persen dan Desember 2019 menjadi 5,22 persen.

Rasio pembiayaan bermasalah terus menggerus aset yang mengalami penurunan sejak 2017 dari Rp 61,7 triliun menjadi Rp 57,2 triliun pada 2018 dan Rp 50,5 triliun pada 2019. Rasio profitabilitas pun merosot tajam dari Rp 249,3 miliar dengan ROA sebesar 0,11 persen pada 2017 menjadi Rp 41,3 miliar pada 2018 dan Rp Rp 15,5 miliar pada 2019.

Penanganan masalah NPF tersebut telah diserahkan pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Direktur Utama PT PPA, Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, penandatanganan kerja sama pengelolaan aset dan penguatan struktur permodalan Bank Muamalat adalah tonggak sejarah bagi PT PPA dalam mendukung industri perbankan syariah Indonesia.

"Pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat juga merupakan bagian dari komitmen PPA untuk menjalankan pilar bisnis pengelolaan NPL perbankan," kata Yadi, Rabu (17/11).

Menurutnya, ini merupakan bagian dari tiga Pilar Bisnis PT PPA dalam rangka menjadi National Asset management Company (NAMCO). Ia berharap skema penyelesaian aset berkualitas rendah dengan aset produktif atau asset swap dapat diimplementasikan di industri perbankan Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement