Senin 15 Nov 2021 11:46 WIB

Airlangga Sebut, UMKM Berkontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi

UMKM berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sampai 61 persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Pelaku UMKM merapikan tas jualannya saat Pameran UMKM, (ilustrasi). Menko Airlangga menyebut UMKM menyumbang 61 persen terhadap PDB Indonesia.
Foto: Antara/Jojon
Pelaku UMKM merapikan tas jualannya saat Pameran UMKM, (ilustrasi). Menko Airlangga menyebut UMKM menyumbang 61 persen terhadap PDB Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh positif sebesar 3,51 persen year on year (yoy) pada kuartal III tahun 2021 tak lepas dari kontribusi para penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Mereka dinilai tetap tangguh pada periode-periode krisis.

Sebagai tulang punggung pembangunan perekonomian Indonesia, UMKM berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sampai 61 persen. Lalu mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

Baca Juga

Pemerintah terus berupaya mendukung UMKM agar berkembang dengan memperluas akses pembiayaan dan permodalan agar dapat naik kelas dan mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke platform digital. Salah satunya melalui Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Di sisi lainnya, kata Airlangga, generasi muda memiliki peran penting dalam membangun perekonomian nasional. Mayoritas penduduk Indonesia adalah Generasi Z yang berusia 8 sampai 23 tahun dengan porsi sebesar 27,94 persen dari total populasi yang memiliki tingkat adopsi digital dan pemahaman di bidang keuangan yang tinggi.

 

“Karakteristik anak muda yang kreatif, adaptif, dan inovatif harus terus dikembangkan agar dapat berdaya saing memasuki revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital,” ujar Airlangga melalui keterangam resmi, Senin (15/11). Ia melanjutkan, Indonesia diperkirakan akan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang dalam 15 tahun ke depan.

Selain itu, pekerja dengan keterampilan digital berpotensi memberikan kontribusi senilai Rp 4,434  triliun untuk PDB Indonesia pada 2030 atau sebesar 16 persen dari total PDB. Besarnya nilai-nilai tersebut, harus dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat luas.

Pada 2030, Indonesia diproyeksikan akan memasuki bonus demografi dimana angkatan kerja produktif mencapai 64 persen dari total penduduk. Industri berbasis teknologi dan digitalisasi diperkirakan akan menjadi engine of growth baru yang membutuhkan SDM yang bertalenta dan technopreneur yang berdaya saing.

Hal ini supaya dapat memperoleh manfaat yang optimal dari kondisi tersebut, potensi ini harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan kualitas pendidikan. “Pemerintah berharap agar peluang ini dapat dimanfaatkan anak-anak muda untuk mengoptimalkan kreativitas, inovasi, dan menjadi inspirasi serta menggali potensi diri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,” tuturnya.

Airlangga menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat membantu menciptakan generasi muda yang handal, adaptif, dan inovatif. Maka dapat berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement