Jumat 12 Dec 2025 14:50 WIB

Airlangga Sebut Tim Indonesia Berangkat ke AS Pekan Depan untuk Finalisasi Negosiasi Tarif Trump

Tim dari Indonesia akan segera berangkat ke AS dalam waktu dekat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan update proses negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS). Tim dari Indonesia akan segera berangkat ke AS dalam waktu dekat dan finalisasi negosiasi tarif dipastikan bakal rampung pada akhir 2025.

Update AS, tim akan berangkat minggu depan dan akan memfinalisasi sesuai dengan joint statement yang tertanggal 22 Juli,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Baca Juga

Airlangga menyebut dirinya juga akan ikut serta dalam tim yang berangkat ke AS. Setelah proses negosiasi mencapai deal, ia menyampaikan ada rencana Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

“Sesudah semua selesai, antara Pak Presiden Prabowo dan Presiden Trump sudah selesai. Dan itu sudah bagian dari joint statement kemarin,” terangnya.

Airlangga menekankan bahwa perundingan legal drafting dalam dokumen Agreement on Reciprocal Tariff (ART) diharapkan segera rampung pada akhir 2025.

“Pokoknya harapannya kita bisa selesaikan perundingan legal drafting-nya di bulan Desember ini,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Airlangga telah bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Kamis (11/12/2025) malam untuk membahas perihal tarif resiprokal. Hasil pembicaraan dalam pertemuan dengan Greer disebut sudah disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto tadi pagi.

Airlangga menekankan bahwa Presiden meminta negosiasi tarif dengan AS dapat diselesaikan pada akhir 2025, selagi tetap mengedepankan kepentingan bersama bagi kedua negara.

Menurut penuturannya, AS mengapresiasi Indonesia karena Indonesia merupakan negara ketiga yang telah sepakat dengan AS soal tarif resiprokal. Sampai akhir tahun ini, hal yang sudah dijanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, dapat dituangkan dalam draft agreement.

Dalam kesepakatan dengan AS, sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi Negeri Paman Sam akan mendapatkan tarif 0 persen. Komoditas itu meliputi minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, serta produk karet lainnya. Sementara itu, tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dalam tahap pembahasan.

AS diketahui telah menurunkan tarif ke Indonesia menjadi 19 persen dari 32 persen. Sebagai bagian dari paket negosiasi, Indonesia juga menyampaikan komitmen untuk menambah impor dari AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara. Indonesia berkomitmen mengimpor energi dari AS dengan nilai hingga 15 miliar dolar AS, sementara impor produk pertanian dari AS ditargetkan mencapai 4,5 miliar dolar AS.

Di sektor investasi, terdapat kesepakatan pembangunan fasilitas blue ammonia di AS dengan nilai mencapai 10 miliar dolar AS, serta investasi lainnya untuk proyek-proyek di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement