REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Chairman Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Young Liu di Taipei, Taiwan pada pekan ini. Pertemuan juga dihadiri CEO dan pendiri Gogoro Horace Luke yang saat ini telah bermitra dengan Foxconn.
Khusus kerja sama mengenai skuter listrik roda dua, Foxconn menggandeng Gogoro yang telah berpengalaman dalam mengembangkan skuter listrik.
CEO Gogoro Horace Luke meyakini, mobilitas menggunakan kendaraan listrik merupakan sebuah hal tak terhindarkan dan akan terjadi pada dekade ini. Gogoro sebagai pionir dalam penyediaan infrastruktur sistem pertukaran baterai di Taiwan dan kendaraan listrik roda dua, akan turut bekerja sama dalam melengkapi rencana investasi Foxconn.
"Kami memulai di Taiwan dan melihat Indonesia adalah tempat yang tepat untuk kami mengembangkan skuter listrik," Luke melalui siaran pers yang disampaikan BKPM /Kementerian Investasi, Ahad (24/10).
Luke menambahkan, pengisian energi skuter listrik Gogoro bukan menggunakan teknologi isi daya (charging), melainkan pertukaran baterai (battery swap). Gogoro menilai ini sangat tepat untuk digunakan di Indonesia.
Didirikan pada 1974, Hon Hai Precision Industry (Foxconn) adalah perusahaan kontrak manufaktur terutama komponen dan produk elektronik. Berpusat di New Taipei City, Taiwan, perusahaan ini juga telah beroperasi di negara-negara lain seperti Brasil, India, Jepang, Meksiko, dan beberapa negara di Eropa.
Foxconn lebih dikenal sebagai pembuat produk-produk Apple, tapi sebenarnya juga memproduksi berbagai merek terkemuka global lainnya seperti Google, Hewlett-Packard (HP), Intel, Dell, Amazon, Nintendo, Sony, dan Xiaomi. Sementara, Gogoro Inc yang didirikan oleh Horace Luke pada 2011 merupakan perusahaan teknologi yang mengembangkan skuter listrik pintar roda dua (smart scooter) berikut ekosistem infrastruktur pertukaran baterai yang menjadi pionir di Taiwan.
Berdasarkan data yang ada pada Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Taiwan pada periode Semester I (Januari-Juni) 2021 tercatat sebesar 213,5 miliar dolar AS dan menempati peringkat ke-11 di antara negara lainnya. Investasi asal Taiwan tumbuh 91 persen dibandingkan periode sama pada 2020. Sebaran lokasi investasi asal Taiwan juga tidak hanya terpusat di Jawa (47 persen), tapi juga berimbang di luar Jawa (53 persen) bagi periode sama.