REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Chairman Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Young Liu di Taipei, Taiwan pada pekan ini. Pertemuan juga dihadiri CEO dan pendiri Gogoro Horace Luke yang saat ini telah bermitra dengan Foxconn.
Bahlil mengingatkan tentang kolaborasi bersama BUMN, pengusaha swasta nasional, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di dalam seluruh rantai pasok Foxconn dan Gogoro. Ini perlu dilakukan agar terjadi pemerataan dalam konteks yang saling menguntungkan.
"Tentu Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi merupakan salah satu kunci utama dalam membangun dan mengembangkan industri baterai," ungkap Bahlil melalui siaran pers, Ahad (24/10).
Menanggapi hal tersebut, Chairman Foxconn Young Liu menjelaskan, Foxconn berencana membangun industri baterai listrik dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan terdiri dari roda empat dan roda dua.
"Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa," kata Young Liu.
Young Liu yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Foxconn akan segera menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan diskusi dan survei teknis.
Ia juga menyatakan komitmennya melibatkan perusahaan lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam investasi Foxconn. Hal ini sesuai model bisnis Build, Operate, Localize (BOL) yang diterapkan oleh Foxconn sekarang.
"Kami tidak hanya akan merakit, tetapi kami ingin membangun keseluruhan industri untuk Indonesia di Indonesia," ungkap Young Liu.
Khusus kerja sama mengenai skuter listrik roda dua, Foxconn menggandeng Gogoro yang telah berpengalaman dalam mengembangkan skuter listrik.