REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin, menilai keseriusan konsorsium Reliance Group sebagai konsorsium pembeli siaga atau stand by buyer. Saat ini masih terus dilakukan pembicaraan dengan pihak Reliance Group.
"Keseriusan mereka itu sangat tinggi sekali. Bahkan dia bilang dia akan berkesinambunngan sampai betul-betul BEKS sudah stabil dan menjadi market leader. Saat ini masih dalam pengkajian oleh Reliance Group untuk menentukan keseriusan dimaksud terutama dalam hal penentuan waktu yang tepat,” kata Agus dalam siaran persnya, Kamis (7/10)
Diceritakannya, pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan rapat dengan direksi Banten Global Development (BGD) mengenai adanya konsorsium pembeli siaga atau standby buyer yaitu Reliance Group. Pihak BGD lanjut Agus. menyatakan menyambut positif hal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya BEKS akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp50 per saham. Perseroan juga sudan menetapkan harga pelaksanaan PUT
VII atau rights issue tersebut sebesar Rp77 per saham. Artinya total dana yang berpotensi diraih dari hasil rights issue mencapai Rp1,8 triliun.
Mengenai penggunaan dana tersebut, Agus menjelaskan untuk perluasan bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen.
Adapun tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD jatuh pada 12 Oktober 2021. Sementara, periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober - 21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021.