Senin 27 Sep 2021 14:26 WIB

PLN Pasok Listrik 65 MVA ke Kawasan Tambak Udang Sulteng

Sambungan listrik diharapkan menghadirkan efek domino pertumbuhan ekonomi Sulteng

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
 PLN berkomitmen menyediakan suplai listrik bagi Petambak udang di Sulawesi Tengah. Melalui penandatanganan nota kesepahaman, PLN berkomitmen menyiapkan suplai listrik hingga 65 MVA. (ilustrasi).
Foto: istimewa
PLN berkomitmen menyediakan suplai listrik bagi Petambak udang di Sulawesi Tengah. Melalui penandatanganan nota kesepahaman, PLN berkomitmen menyiapkan suplai listrik hingga 65 MVA. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi tambak udang di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksikan terus berkembang. Terlebih pemanfaatan lahan tambak potensial seluas 42.095 hektare baru mencapai 25 persen sejauh ini.

Peluang ini ditangkap PT PLN (Persero) dengan menyiapkan daya dan keandalan listrik yang mencukupi. Sejalan dengan program Electrifying Agriculture, PLN berkomitmen menyediakan suplai listrik bagi Petambak udang di Sulawesi Tengah. Melalui penandatanganan nota kesepahaman, PLN berkomitmen menyiapkan suplai listrik hingga 65 MVA.

Baca Juga

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda menyebutkan, dari kajian yang dilakukan, potensi kelistrikan bagi tambak udang di wilayah Toli Toli,  Luwuk, dan Palu mencapai 80 MVA. Namun untuk tahap awal, akan dilayani untuk PT Esaputlii Prakarsa Utama, PT Toiba Marindo Lestari, dan PT Parigi Aquakultura Prima yang telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman.

“Saya berharap penandatanganan MoU ini bisa segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dan pelaksanaan penyambungan tenaga listrik di lokasi pelanggan,” harap Huda dalam acara Aquaculture Customer Gathering dan Penandatangan MoU antara PLN UIW Suluttenggo dengan Pengusaha Tambak Udang di Sulawesi Tengah.

Huda menjelaskan bahwa penandatangan MoU ini merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan khususnya pengusaha tambak udang di provinsi Sulawesi Tengah.

Huda pun berharap dengan penyambungan tenaga listrik pada lokasi tambak udang, akan menghadirkan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi di di provinsi Sulawesi Tengah. Terlebih melalui peningkatan pemberdayaan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Secara umum potensi kebutuhan listrik untuk tambak udang di wilayah kerja PLN UP3 Toli-Toli hingga 2024 mendatang mencapai 31,66 MVA, untuk daerah layanan UP3 Luwuk mencapai 45,56 MVA, dan daerah layanan UP3 Palu mencapai 8,97 MVA.

Secara umum sistem kelistrikan di Sulawesi saat ini disebut mempunyai daya mampu sebesar 2.487 MW, dengan cadangan daya 737 MW atau sekitar 29,63 persen. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34 persen dipasok dari pembangkit Energi terbarukan.

“Sesuai dengan rencana, kami akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW. Selanjutnya untuk meyalurkan daya listrik tersebut kami juga akan membangun 7.053 kms Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi,” jelasnya.

Huda menyebut dengan kesiapan dan rencana pengembangan yang dimiliki, PLN siap untuk memenuhi kebutuhan para Petambak ke depan. Tak lupa ia meminta dukungan dari pemerintah daerah agar infrastruktur kelistrikan dapat dioptimalkan.

“Kami butuh dukungan pemerintah daerah agar infrastruktur yang dibangun PLN bisa dimanfaatkan dengan baik,” pintanya.

General Manager UIW Sulutenggo Leo Basuki menambahkan di era digital, PLN juga terus bertransformasi menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan. Melalui New PLN Mobile yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore, Leo menyebut para Petambak dapat lebih mengelola kebutuhan kelistrikan dengan mudah dari genggaman.

Selain itu, adanya layanan ICON+ yang dimiliki PLN disebut juga siap mendukung kebutuhan Petambak dalam mengelola usahanya. “Suatu komunikasi data atau IoT menjadi sesuatu kebutuhan setelah terpenuhinya sumber daya listrik yang saat ini kita MoU kan,” jelasnya.

Bupati Toli-Toli Amran Hi Yahya dalam kesempatan tersebut pun menyampaikan apresiasi atas kerja sama PLN dan Pemerintah Kabupaten.

Pihaknya mengaku senang dengan pertemuan ini dan berharap agar kelistrikan di Toli-Toli bisa lebih maju. Terlebih selama ini menurutnya ada potensi investasi dari pelaku usaha tambak dan badan usaha milik pemerintah. Diketahui, pelaku usaha tambak sebelumnya menggunakan genset berbahan bakar diesel sehingga biaya operasionalnya cukup tinggi.

Amran pun bersyukur kini ekonomi makin bergeliat dengan masuknya investasi di tambak udang. Pihaknya berharap ke depan perekonomian di Toli-Toli akan menjadi lebih maju bersama PLN.

“Saya sangat menaruh harapan besar untuk bagaimana PLN di Toli-Toli akan lebih maju,” ujar Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement