Kamis 23 Sep 2021 13:46 WIB

Pendapatan ASDP Semester I 2021 Naik 18,8 Persen

ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 156 miliar.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDp Indonesia Ferry (Persero) mencatat pendapatan konsolidasi pada semester I 2021 sebesar Rp 1,70 triliun. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan nilai pendapatan tersebut mencapai 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 1,86 triliun. 

"Angka ini naik 18,8 persen dari realisasi semester I 2020 sebesar Ro 1,43 triliun," kata Ira dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/9). 

Baca Juga

Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 156 miliar atau mencapai 474 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 32 miliar. Angka tersebut juga  mencapai 289 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar. 

"Kami terus berupaya menghadirkan layanan bermutu prima kepada seluruh stakeholder, terutama pengguna jasa penyeberangan dan pelabuhan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini," jelas Ira. 

Ira memastikan, ASDP tetap memastikan penerapan protokol kesehatan di pelabuhan dan kapal juga ditingkatkan dan dilaksanakan secara ketat sesuai prosedur yang berlaku. Dia menegaskan, keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan seluruh penumlanh maupun petugas ASDP menjadi prioritas utama. 

Sebelumnya, ASDP mencatat pada semester I 2021 melayani 3,23 juta kendaraan logistik. Ira mengatakan, angka tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 13,3 persen bila dibandingkan periode sama 2020 yang hanya sebanyak 2,80 juta kendaraan logistik yang terdiri dari kendaraan golongan IVB,VB, VIB, VII dan VIII.

Sedangkan untuk barang, kata Ira, ASDP berhasil mengangkut hingga 465 ribu ton. "Ini mencapai 82 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 565 ribu ton barang dan naik 18 persen dari realisasi periode yang sama pada 2020 sebanyak 395 ribu ton," jelas Ira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement