Kamis 06 Jun 2024 12:30 WIB

ASDP Capai Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah Perseroan, Senilai Rp 637 Miliar

Kinerja positif ASDP ditopang transformasi organisasi dan akselerasi digital

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mempertahankan tren positif dalam kinerja keuangannya sepanjang tahun 2023
Foto: dok ASDP Ferry
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mempertahankan tren positif dalam kinerja keuangannya sepanjang tahun 2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mempertahankan tren positif dalam kinerja keuangannya sepanjang tahun 2023, dengan meraih pendapatan audited sebesar Rp 5,032 triliun dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar.

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didorong oleh berbagai faktor internal dan eksternal. "Salah satunya adalah ASDP yang terus melanjutkan transformasi organisasi dan konsisten mengakselerasi digitalisasi proses bisnis di seluruh lini perusahaan," ujar Ira.

Pada tahun 2023, ASDP fokus pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui tema "People & Culture". Pengembangan SDM dan penguatan budaya perusahaan menjadi kunci untuk menciptakan layanan terbaik dan keunggulan kompetitif. Selain itu, ASDP juga memperkuat posisinya di bidang waterfront tourism dan memperluas bisnis pelabuhan dan penyeberangan.

ASDP berhasil mengeksekusi berbagai program strategis, seperti kerja sama operasional pelabuhan penyeberangan Jangkar dan dua pelabuhan di Danau Toba, serta pengembangan Bakauheni Harbour City.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2023 audited Januari hingga Desember 2023, ASDP tercatat membukukan pendapatan Rp 5.032 triliun. Sementara laba bersih Rp 637 miliar atau mencapai 92 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 9 persen dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar. 

"Adapun capaian laba bersih tahun ini, ASDP kembali mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP," tutur Ira menegaskan.

Kinerja positif tahun 2023 juga ditunjukkan dengan pendapatan yang melampaui angka sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun, dan peningkatan 15 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun.

Pendapatan dari penumpang mencapai 6,51 juta orang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 4,18 juta unit, dan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4,48 juta unit. ASDP juga mencatat penurunan volume barang menjadi 997 ribu ton dari 2,01 juta ton pada tahun 2022.

Perubahan perilaku pengguna layanan dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi menjadi salah satu faktor peningkatan jumlah kendaraan penumpang. Selain itu, kinerja positif juga didukung oleh program pengendalian biaya yang menghasilkan operating ratio sebesar 65,78 persen, lebih rendah dibandingkan 66,89 persen pada tahun 2022.

Rasio likuiditas ASDP berada dalam kondisi yang baik, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 

Pada tahun 2023, ASDP juga mencatat EBITDA positif sebesar Rp 1,08 triliun. ASDP mendapatkan rating AA+ dari Pefindo dengan outlook stabil untuk kinerja keuangan tahun 2022, dan peringkat AA++ untuk kinerja 2023 yang dinyatakan sehat oleh Kantor Akuntan Publik.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement