Kamis 19 Aug 2021 19:04 WIB

Garuda Indonesia Harapkan Penerbangan Umrah Dibuka 

Dibukanya kembali penerbangan umrah bisa mendongkrak pendapatan Garuda.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Garuda Indonesia berharap penerbangan umrah kembali dibuka guna membantu mendongkrak pendapatan perusahaan.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Garuda Indonesia berharap penerbangan umrah kembali dibuka guna membantu mendongkrak pendapatan perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maskapai Garuda Indonesia kesulitan memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun ini. Hanya saja, Garuda Indonesia mengharapkan penerbangan umrah kembali dibuka agar bisa menjadi peluang mendongkrak pendapatan. 

''Apakah betul umrah dibuka pada Oktober 2021 langsung dari Indonesia? Ketika dibuka pendapatan kita bisa bergerak jauh," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam konferensi video, Kamis (19/8). 

Baca Juga

Dia yakin penerbangan umrah sangat berpotensi memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan Garuda Indonesia. Terlebih semenjak pandemi, jumlah penumpang Garuda Indonesia turun signifikan. "Apalagi antrean umrah sudah panjang," ujar Irfan.

Selain itu, Irfan menilai, pembatasan perjalanan yang hingga saat ini masih diberlakukan membuat Garuda Indonesia sulit memprediksi bisnis pada tahun ini. Irfan mengatakan, syarat menggunakan tes antigen sudah diperbolehkan untuk penerbangan Jawa-Bali tapi untuk ke luar pulau masih menggunakan PCR.

"Kami berharap tak lama lagi tes antigen dan bukti vaksinasi menjadi syarat lebih mudah dibandingkan bukti vaksinasi dan PCR," kata Irfan. 

Garuda Indonesia mencatat jumlah penumpang sepanjang 2020 hanya mencapai 10,8 juta penumpang. Angka tersebut menujukkan penurunan hingga 66,1 persen dibandingkan 2019 yang mencapai 31,9 juta penumpang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement