Senin 05 Jul 2021 16:53 WIB

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Tumbuh 3,1 Persen di Semester I

Pada kuartal dua 2021 pemerintah masih berharap ada akselerasi tumbuh tujuh persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana gedung bertingkat perkantoran di Jakarta, Jumat (25/6/2021). Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kisaran 3,1 persen sampai 3,3 persen pada semester satu 2021.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Suasana gedung bertingkat perkantoran di Jakarta, Jumat (25/6/2021). Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kisaran 3,1 persen sampai 3,3 persen pada semester satu 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kisaran 3,1 persen sampai 3,3 persen pada semester satu 2021. Tercatat kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi minus 0,72 persen, sedangkan kuartal dua 2021 pemerintah masih berharap ada akselerasi tumbuh tujuh persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi pada enam bulan pertama 2021 menunjukkan adanya pemulihan ekonomi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga

“Semester satu 2021 kita sudah lihat perekonomian menunjukkan pemulihan cukup baik. Proyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi semester satu 2021 sebesar 3,1 persen sampai 3,3 persen,” ujarnya saat konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (5/7).

Kemudian pada semester satu 2021 proyeksi inflasi sebesar 1,3 persen atau lebih rendah dari asumsi APBN 2021 sebesar tiga persen. Sedangkan proyeksi tingkat suku bunga 6,59 persen, lebih rendah dari asumsi 7,29 persen terhadap surat berharga negara (SBN) 10 tahun.

Proyeksi nilai tukar Rp 14.299, lebih rendah dari asumsi APBN 2021 Rp 14.600. Sedangkan proyeksi harga minyak mentah 62 dolar AS per barel atau lebih tinggi dari asumsi APBN 2021 45 dolar AS per barel.

Sedangkan lifting minyak 663 ribu barel per hari, lebih rendah dari asumsi lebih rendah dari asumsi dalam APBN 2021 sebesar 705 ribu barel per hari. Kemudian lifting gas sebesar 1.700 ribu ekuivalen barel per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement