Sabtu 26 Jul 2025 16:18 WIB

Gamma Thohir Gandeng UEA Bentuk Perusahaan Investasi Untuk EBT

Anak muda indonesia inisiasi investasi untuk dongkrak EBT di Indonesia

SRE Indonesia
Foto: SRE Indonesia
SRE Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali menjadi tujuan investasi strategis. Resources Investment Limited, perusahaan investasi berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra dari Indonesia untuk mendirikan perusahaan holding investasi. Holding ini dirancang khusus untuk mempercepat realisasi proyek-proyek berdampak tinggi di sektor energi, digital, dan layanan masyarakat.

Salah satu fokus utama dari holding ini adalah pengembangan energi terbarukan. Proyek perdana akan dimulai dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) yang ditargetkan beroperasi di kawasan industri. Dalam roadmap pengembangannya, kapasitas ini akan ditingkatkan menjadi 100 MW dan dapat terus diperluas sesuai kebutuhan dan potensi wilayah.

Gamma Thohir, Co-Initiator dari pihak Indonesia, menekankan bahwa kerja sama ini bukan sekadar suntikan modal, melainkan bentuk kolaborasi strategis yang dirancang bersama untuk menjawab tantangan energi masa depan.

"Indonesia siap untuk memimpin. Kami tidak hanya membuka pintu untuk investasi, tapi juga terlibat langsung dalam desainnya. Dengan inovasi, pemahaman lokal, dan arah kebijakan yang jelas, kita bisa mempercepat transisi energi hijau dalam skala besar," ujar Gamma.

Tak hanya sektor energi, holding ini juga disiapkan untuk menyasar sektor lain yang dinilai krusial bagi masa depan Indonesia. Di antaranya adalah pengembangan infrastruktur digital serta proyek berbasis komunitas seperti dapur umum dan penyediaan akses internet di wilayah pedesaan.

Dari pihak UEA, komitmen serupa juga disampaikan. Direktur Resources Investment Limited, Ali Alshimmari, menyatakan bahwa pihaknya tidak datang hanya dengan modal finansial, tetapi juga dengan visi jangka panjang.

"Kesepakatan ini bukan sekadar langkah maju, tapi lompatan besar menuju masa depan bersama. Kami membawa lebih dari sekadar modal—kami membawa keyakinan, kapabilitas, dan komitmen nyata untuk mewujudkan dampak," ungkap Alshimmari.

Holding investasi ini akan menjadi platform utama dalam menyelaraskan setiap proyek dengan prioritas nasional. Setiap sektor akan didukung oleh entitas operasional khusus agar eksekusi berjalan fokus dan terukur. Dalam pelaksanaannya, para pihak akan mengadopsi model investasi bertahap. Setiap keputusan pendanaan akan melalui proses uji tuntas (due diligence) secara ketat dan disetujui bersama.

Zagy Berian, mitra ko-investor dari Indonesia, optimistis bahwa kerja sama ini bisa menghasilkan standar baru dalam eksekusi proyek berkelanjutan.

"Kami ingin bergerak cepat, cerdas, dan terarah. Kolaborasi ini dibangun di atas ambisi bersama, dan kami percaya proyek-proyek yang lahir dari holding ini akan jadi benchmark baru—dari sisi inovasi, dampak, dan kecepatan," jelas Zagy.

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia dan mitra globalnya tengah membangun ekosistem investasi yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga keberlanjutan jangka panjang. Holding ini diharapkan menjadi katalis baru dalam mewujudkan visi pembangunan hijau dan inklusif Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement