REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alex P Chandra atau sering dipanggil APC, dikenal sebagai sosok di balik kesuksesan brand Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lestari yang kini sudah ‘Go National’. Namun, siapa sangka ternyata Alex harus mempertaruhkan seluruh modal dan karir untuk membeli bank yg nyaris bangkrut.
"BPR Sri Artha Lestari waktu itu asetnya cuma Rp 300 juta. Kredit macetnya hampir 70 persen," kata Chairman dan Founder BPR Lestari, Alex P Chandra dalam rilisnya, Jumat (2/7).
Langkah nekat Alex bersama dua rekannya ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Empat tahun pertama, ternyata menjadi tahun yang penuh dengan perjuangan. Saat itu, belum ada transaksi bahkan lowongan pekerjaan pun tak digubris.
"Cari nasabah susah, cari karyawan juga enggak ada yg mau kerja sama saya," ujar dia.
Alex mengaku sangat sulit untuk membangun kepercayaan masyarakat. “Ya yang pertama percaya sama saya baru keluarga dan relasi saja. Susah cari nasabahnya,” ujar Alex mengenang awal perjuangan membangun bank yang berpusat di Kota Denpasar ini.
Momentum kebangkitan Alex muncul pada 2003 ketika ada seorang nasabah yang memercayakan untuk menaruh deposito sebesar Rp 25 juta. "I see the light at the end of the tunnel," kenangnya.
Keuletan Alex membawa angin segar, dua tahun berselang tepatnya pada 2005, BPR Lestari berhasil menembus asset Rp 54 Miliar dan meraih predikat local champion di Bali.
Kini, memasuki usia yang ke-22 tahun, di bawah naungan Lestari Group, BPR Lestari telah mengepakkan sayapnya di seluruh Pulau Jawa dan Bali dengan total aset Rp 7,7 Triliun.
BPR Lestari mampu menepis stigma masyarakat umum bahwa BPR adalah bank gurem. Dengan penuh inovasi dan adaptasi teknologi, BPR Lestari hadir di tengah kota dan menawarkan produk serta fasilitas yang mampu bersaing dengan bank-bank besar.
“Krisis pasti ada terus, ya kayak sekarang ini. Kita lagi proses menembus badai pandemi yang sudah lebih dari setahun ini. Tapi justru masa-masa ini kita justru lebih produktif dengan inovasi dan produk digital yang sudah diluncurkan," kata dia.
Ke depan ia berharap BPR Lestari bisa setara dengan bank besar ternama di Indonesia, "Kita punya mimpi besar, supaya BPR juga nanti dianggap setara dengan bank-bank umum lainnya. Nanti saya kasih tahu rencananya," kata dia lagi.