Jumat 04 Jun 2021 00:14 WIB

Biaya ATM Link Diperlukan demi Keberlanjutan Bisnis

Pengenaan tarif ATM Link bagi nasabah Himbara dinilai masih wajar.

Warga bertransaksi di ATM Link, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021). Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) menunda implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di mesin ATM Merah Putih atau ATM Link yang pada awalnya akan diterapkan mulai 1 Juni 2021 kemarin.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga bertransaksi di ATM Link, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021). Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) menunda implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di mesin ATM Merah Putih atau ATM Link yang pada awalnya akan diterapkan mulai 1 Juni 2021 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat perbankan, Paul Sutaryono, menilai penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang dilakukan di mesin-mesin ATM Merah Putih atau ATM dengan tampilan ATM Link sejatinya untuk keberlanjutan bisnis bank. Terutama dari sisi pendapatan non bunga di tengah kredit yang masih negatif.

"Sejatinya, pembebanan tarif ATM itu wajar. Karena sebelum ada ATM Link, juga ada tarif seperti itu. Jadi sesungguhnya, hal itu kembali seperti sebelumnya ketika ATM berdiri masing-masing atau stand alone. Langkah itu untuk menambah pendapatan bank yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan kredit yang terkontraksi," ujar Paul melalui keterangan di Jakarta, Kamis (3/6).

Baca Juga

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sepakat untuk menunda implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang sebelumnya akan diimplementasikan pada 1 Juni 2021. Padahal, pengenaan tarif ATM Link bagi nasabah Himbara tersebut dinilai wajar.

Kebijakan itu juga sejalan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah. Apalagi, biaya perawatan ATM sendiri tidaklah murah.

Implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai, lanjut Paul, juga untuk menutupi besarnya biaya perawatan dan pengadaan mesin ATM Link. "Jangan lupa bahwa pengadaan mesin ATM itu membutuhkan biaya besar. Biaya itu disebut sebagai biaya investasi. Namun jangan lupa bahwa lahirnya ATM Link itu juga bertujuan untuk menaikkan tingkat efisiensi bank. Itu lebih efisien daripada stand alone," kata Paul.

Ia menyarankan, jika penyesuaian tarif ATM Link sudah mulai berlaku, nasabah bank anggota Himbara tetap dapat bertransaksi di ATM Link tersebut dengan biaya yang lebih hemat jika dibandingkan dengan biaya transaksi selain jaringan ATM Link. Sedangkan untuk transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah di jaringan ATM masing-masing bank tidak dikenakan biaya atau gratis.

"Supaya hemat, nasabah dapat melakukan transaksi via ATM di bank penerbit ATM. Biaya gratis karena itu sudah termasuk biaya pengelolaan rekening tabungan," ujar Paul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement