Kamis 29 Apr 2021 23:34 WIB

RNI: Holding Pangan Terbentuk Kuartal III Tahun Ini

Pembentukan holding pangan memang sedang dikebut.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Kementerian BUMN akan menyiapkan holding pangan Indonesia. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Kementerian BUMN akan menyiapkan holding pangan Indonesia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) saat ini bersama anggota holding pangan tengah mempersiapkan launching holding Pangan. Saat ini secara paralel anggota holding dan RNI sedang melakukan pembicaraan internal dan lintas kementerian.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi menjelaskan saat ini pembentukan holding pangan memang sedang dikebut. Targetnya pada kuartal III tahun ini holding pangan tersebut akan segera launching.

Baca Juga

"Jadi proses berikutnya adalah melakukan harmonisasi RPP untuk PP holding, yang kita semua berharap bisa terjadi di kuartal ketiga tahun 2021," kata Arief secara virtual, Kamis (29/4).

Arief menjelaskan untuk mempercepat proses pembentukan ini ada tujuh devisi yang fokus melakukan transisi pembentukan holding. Ia merinci tujuh devisi tersebut adalah bagian portofolio, bisnis development dan bisnis integrasi.

Kedua, devisi finance, funding dan investment. Ketiga, devisi SDM, Organisasi. Keempat devisi optimalisasi aset.

"Kemudian, kelima supply chain management dan IT. Keenam legal, GCG internal audit, dan risk management, Lalu, ketujuh holding strategy dan transformasi," ujar Arief.

Adapun latar belakang pembentukan holding pangan disebutkan Arief adalah untuk menjawab tantangan di sektor pangan. Diketahui, ketahanan pangan Indonesia berdasarkan food global indeks berada di level 62 dari 113 negara. Lalu, peningkatan inklusivitas atau kesejahteraan petani, nelayan dan peternak serta upaya untuk memodernisasi teknologi di bidang pertanian.

 

"Dalam meningkatkan ketahanan pangan, kami akan berupaya meningkatkan hasil pertanian, perikanan peternakan, melalui penambahan luas lahan, peningkatan kemitraan, melakukan transparansi harga, penurunan biaya logistik karena kita punya BGR melalui konsolidasi supply chain jadi end to end dari input-processing-production sampai di akhir warehousing-retail di hilir," tuturnya.

 

Namun untuk proyeksi agenda bisnis maupun investasi jangka menengah, Arief menambahkan, holding BUMN belum bisa menjabarkan. Untuk jangka menengah yakni dua hingga tiga tahun mendatang holding BUMN panganakan melakukan konsolidasi eksisting bisnis dari sembilan BUMN pangan, serta perbaikan internal di setiap perusahaan.

 

"Kami sekarang konsolidasi baik existing bisnis dari aset 8 BUMN pangan ini kurang lebih aset sembilan BUMN pangan ini Rp28 triliun saat ini yang kami rencanakan adalah optimalisasi aset dulu, perbaikan internal di setiap perusahan," ujar Arief.

INTAN PRATIWI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement