REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kunjungannya ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan kesiapan kawasan tersebut guna menerima investor mulai bulan depan. Penanaman investasi di dalam negeri dinilai penting, demi memberikan lapangan pekerjaan sebesar-besarnya bagi tenaga kerja Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan, Bahlil selalu mempromosikan KIT Batang kepada para investor. Sebab memiliki berbagai keunggulan, di antaranya fasilitas infrastruktur yang menghasilkan konektivitas tinggi dan harga tanah yang sangat kompetitif.
“Saya selalu sampaikan kepada para calon investor untuk membangun usahanya di KIT Batang. Kawasan ini disiapkan oleh pemerintah dengan serius, termasuk segala fasilitas infrastrukturnya. Investor tinggal datang bawa modal dan teknologi, BKPM yang akan urus izin-izinnya nanti,” tegas Bahlil melalui keterangan resmi, Rabu (21/4).
Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, bulan depan akan ada satu perusahaan produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation yang akan melakukan groundbreaking di KIT Batang. KCC menempati lahan seluas 49 hektare, dengan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun serta perkiraan penyerapan tenaga kerja 1.300 orang.
KCC akan memproduksi kaca untuk arsitektur dan otomotif yang 80 persen hasil produksinya akan diekspor. “Alhamdulillah bulan depan sudah ada satu perusahaan yang akan groundbreaking di sini (KIT Batang). Tadi saya laporkan kepada Bapak Presiden dan beliau akan terus pantau itu. Selanjutnya kami berharap setelah tahap I pembangunan selesai, akan semakin banyak investor yang hadir di sini. Sahabat saya, Bupati Batang juga komitmen akan bantu,” tuturnya.
Bupati Batang Wihaji menyampaikan, potensi penyerapan tenaga kerja dari pembangunan KIT Batang fase pertama itu mencapai 4.300 orang. Angka ini belum termasuk turunannya, seperti petugas keamanan, kebersihan, dan lain-lain.
Dirinya menambahkan, pemerintah daerah akan memiliki kavling seluas 25 hektar yang akan digunakan sebagai Pusat Kegiatan Kabupaten (PKK) bagi UMKM yang akan menjadi supply chain bagi kebutuhan industri besar. “Ini semangatnya cipta lapangan kerja. Jadi dengan munculnya berbagai industri, nanti akan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Batang maupun warga di sekitar Batang. Saya kira manfaatnya untuk warga negara Indonesia seluruhnya dan saling menguntungkan,” kata Wihaji.
KIT Batang diresmikan langsung oleh Presiden pada 30 Juni 2020 lalu. Kawasan ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN untuk menghadirkan lokasi investasi yang berdaya saing tinggi. Peruntukan KIT Batang dialokasikan 60 persen bagi industri dan 40 persen lainnya ditujukan bagi fasilitas umum dan kawasan hijau.
Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana yaitu Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima tenant (penyewa) yang akan masuk berinvestasi.