Ahad 18 Apr 2021 08:10 WIB

Bidik Milenial, Perumnas Kembangkan Hunian Terintegrasi

Hunian terintegrasi untuk pasar milenial akan dibangun Perumnas dalam dua tahap.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono (kedua kiri), Dirut Perumnas Budi Saddewa Soediro (kanan) dan Dirut PT KAI Didiek Hartantyo (kiri) berbincang usai melakukan prosesi tutup atap (Topping Off) tower Cattleya proyek hunian Samesta Mahata Serpong di kawasan Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (17/4/2021). Topping off kali ini merupakan peristiwa bersejarah bagi Perumnas karena kawasan ini akan menjadi hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia dengan konstruksi setinggi 34 lantai dan 743 unit yang akan dibangun dalam dua tahap terdiri dari 3.632 unit hunian dengan tipe unit Studio, 2 Bedroom dan 2 Bedroom+ yang dikembangkan untuk konsep generasi milenial.
Foto:

"Ke depannya, hunian ini pun akan terkoneksi langsung dengan LRT menuju Bandara Soekarno-Hatta dan perpanjangan jalur MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Rawabuntu," ungkap Budi.

Budi menilai konsep hunian seperti ini tentu akan sangat cocok dengan generasi milenial yang aktivitasnya serba cepat dan sangat mobile dalam kesehariannya.

"Terlebih tempat hang out yang kami sediakan ber-konsep cozy dan kekinian yang akan menarik perhatian generasi milenial ini," ucap Budi.

Perumnas, lanjut Budi, tetap berkomitmen menyodorkan beragam inovasi dan gebrakan dengan mengetengahkan konsep hunian terintegrasi yang tidak hanya dibalut pada tipe hunian rumah susun yang terdapat pada lokasi Stasiun Tanjung Barat Jakarta yang dinamai Samesta Mahata Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina Depok yang dinamai Samesta Mahata Margonda, tetapi juga pada tipe hunian rumah tapak yang terdapat pada lokasi Samesta Parayasa Bogor, dan kawasan Nusa Dua Bekala Medan.

Budi mengatakan Perumnas memiliki misi untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Oleh karena itu, Perumnas menyediakan slot sekitar 20 persen unit hunian subsidi di setiap proyek Perumnas dan juga berlaku di proyek Samesta Mahata Serpong ini. Budi meyakini hunian Samesta Mahata Serpong akan menjadi hunian yang mempunyai manfaat besar.

"Konsep terintegrasi dengan moda transportasi umum KRL ini akan memudahkan penghuni berpergian, terhindar dari macet, biaya transportasi yang murah, serta mengurangi tingkat polusi berkendara," ungkap Budi.

Budi melanjutkan, Perumnas tidak hanya fokus pada hunian terintegrasi, melainkan juga menawarkan konsep revitalisasi yang akan membidik kota-kota besar di Indonesia untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Budi mencontohkan proyek revitalisasi yang ada di Sukaramai, Medan dan Kemayoran, Jakarta yang dilaksanakan groundbreaking dalam waktu dekat.

"Pada prinsipnya tujuan kami untuk merumahkan masyarakat Indonesia dengan hunian yang layak dan terjangkau," sambung Budi.

Oleh karenanya, Budi meminta dukungan semua pihak agar dapat mewujudkan hal tersebut. Budi menilai Perumnas tidak sekadar kepanjangtanganan pemerintah dalam penyedia perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tetapi juga tetap agile pada dinamika industri properti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement