REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perumnas mendorong pembangunan hunian hijau sebagai komitmen ramah lingkungan. Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan, hal ini ditunjukkan Perumnas dalam setiap pembangunan dengan model transit oriented development (TOD) maupun tapak.
Budi menyampaikan komitmen Perumnas dalam menghadirkan hunian yang ramah lingkungan tidak hanya sebatas pada high-rise semata, tapi juga pada hunian landed yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Seperti di Samesta Parayasa dan Samesta Dramaga yang telah melakukan berbagai upaya penghijauan di kawasan huniannya.
"Kami paham manfaat yang dihasilkan dari kawasan hunian eco-friendly baik bagi masyarakat maupun ekosistem lingkungan. Kami akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya penghijauan pada berbagai proyek kami di seluruh Indonesia," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Budi menyampaikan Perumnas terus melakukan pembangunan hunian hijau terjangkau yang berkelanjutan. Hal ini mendapat dukungan pemerintah berupa pembebasan PPN pada hunian di bawah Rp 2 miliar.
"Diharapkan dapat mendorong kepemilikan hunian berkualitas dan ramah lingkungan di masyarakat serta menekan angka backlog hunian nasional," kata Budi.
Direktur Produksi Perum Perumnas Tri Hartanto mengatakan konektivitas tanpa batas yang dikombinasikan dengan kenyamanan, estetika dan keterjangkauan menjadi nilai tambah pada hunian TOD. Saat ini, Tri melanjutkan, Perumnas memiliki tiga lokasi TOD, yakni Stasiun Tanjung Barat (Samesta Mahata Tanjung Barat), Stasiun Pondok Cina (Samesta Mahata Margonda), dan Stasiun Rawa Buntu (Samesta Mahata Serpong).
"Konsep TOD ini kami rancang agar aksesibilitasnya tinggi supaya menjadi lebih pedestrian friendly dan eco friendly yang nantinya bisa membuat penghuni maupun masyarakat sekitar merasa lebih nyaman untuk menggunakan transportasi umum," ujar Tri.
Tri menambahkan, untuk beberapa proyek landed, Perumnas telah memadukan teknologi dinding precast dan layout rumah yang compact, sehingga menghasilkan konstruksi yang efektif dan efisien dengan tetap menjaga mutu bangunan. Saat ini, Perumnas juga semakin ciamik dalam memadukan estetika pada eksterior dan interior untuk jenis rumah landed yang berkonsep tropis ataupun minimalis modern.
"Sebagai inisiasi percontohan, Samesta Parayasa dan Samesta Dramaga telah mendapatkan sertifikat Bangunan Hijau dengan predikat Madya pada program Indonesia Green Affordable Housing (IGAHP) oleh Kementerian PUPR," kata Tri.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry TZ menyampaikan penghargaan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah terkait adaptasi infrastruktur publik terhadap perubahan iklim. Herry menyampaikan tujuan program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan terjangkau.
"Harapannya mampu mengatasi hambatan suplai permintaan dan penawaran, dan menggabungkan teknologi rendah karbon serta berkelanjutan ke dalam pengembangan sektor perumahan melalui integrasi antara desain dan teknologi hijau, sertifikasi bangunan hijau, pengembangan solusi densifikasi serta percepatan regenerasi perkotaan," ujar Herry.